Ia pun mengingatkan agar mubalig tak terjebak pada pembelahan yang terjadi akibat kontestasi Pemilu 2019 dengan adanya istilah "cebong" dan "kampret" untuk kelompok pendukung kandidat tertentu.
"Kita ini kan merdeka untuk memperkuat persatuan. Demokrasi itu salah satu cara. Memilih presiden, pilih gubernur, milih bupati itu cara yang kita sepakati, tetapi tujuannya untuk memperkuat persatuan, bukan melahirkan cebong kampret bukan," kata Zulkifli saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Hal tersebut disampaikan Zulkifli saat menghadiri acara Seminar Nasional Kebangsaan Mubalig Indonesia di Kompleks Parlemen, Kamis.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menilai, apabila masyarakat, terutama para ulama bersatu kokoh, Indonesia akan tetap berdaulat.
Adapun negara berdaulat bisa membangun keadilan dan kesetaraaan.
"Keadilan itu bisa melahirkan kesetaraan. Kesetaraan itulah tujuan kita adil bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar dia.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, acara seminar dengan para mubalig ini juga untuk memperkuat ajaran Islam seperti layaknya Nabi Muhammad SAW yang menyebarluaskan agama Islam dalam waktu 23 tahun.
Kendati demikian, Zulhas juga mengkritik ceramah dari para ulama saat ini. Ia berharap, ceramah para ulama bisa menyejukkan dan mempersatukan bangsa.
"Sekarang ini kok agak anu ya. Oleh karena itu, nanti ceramah itu yang menyejukkan, yang merangkul, yang mempersatukan, yang menjadi rahmat bagi sekalian alam," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/12/09/17171391/ajak-mubalig-jaga-persatuan-zulhas-bukan-lahirkan-cebong-atau-kampret