Falah pun mempertanyakan pengamanan yang diterapkan oleh Pertamina karena kebakaran sejumlah tangki di kilang minyak disebut-sebut disebabkan oleh faktor alam yakni petir.
"Dari kasus 16 kali kilang terbakar, Pertamina betul-betul tidak becus ngurus, menginvestigasi pun juga tidak becus. Konon katanya, pengamanannya adalah standar internasional, standar internasional kalah dengan petir," kata Falah dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/11/2021).
Politikus PDI-P itu berpendapat, alasan yang menyebutkan bahwa kebakaran disebabkan oleh faktor alam tidak masuk akal.
Menurut dia, bukan tidak mungkin ada sabotase yang menyebabkan terjadinya kebakaran.
"Ini semuanya irasional semua kalau disampaikan bahwa itu adalah faktor petir. Jadi, sabotase itu adalah hal yang mungkin dan sangat kita duga," kata Falah.
Rekan satu partai Falah, Adian Napitupulu juga mengaku ragu apabila kebakaran tangki di kilang minyak murni disebabkan oleh faktor alam seperti petir.
Menurut dia, jika benar ada sabotoase, TNI dan Polri perlu dilibatkan karena hal itu dapat mengganggu keamanan negara.
"Kalau kemudian orang bilang ini (karena) petir, apa iya sesederhana itu? Apa kita tidak punya teknologi untuk mengantisipasi petir di zaman gini? Nah, kalau ternyata ada sabotase, bagaimana, jangan-jangan kita harus melibatkan Panglima TNI, Kapolri, dan sebagainya," ujar Adian.
Adian juga menegaskan, persoalan keamanan kilang minyak harus diseriusi karena kerugian yang disebabkan oleh perisitwa kebakaran bukan hanya mengenai berapa banyak bahan bakar yang terbakar sia-sia.
Namun, kerugian yang timbul juga berkaitan dengan aktivitas ekonomi masyarakat hingga persoalan pertahanan negara.
"Bukan hanya soal ada minyak terbakar sekian 31.000 kilo liter, kita hitung kerugian, tidak sesederhana itu menghitung kerugiannya. Tapi kerugian tangkinya harus kita hitung," ujar Adian
"Termasuk efeknya terhadap kalau terjadi apa-apa dalam situasi kita sedang berperang dengan negara lain, situasi seoertu itu terjadi dan cadangan BBM kita minim, bagaimana kesiapan kita?" kata Adian melanjutkan.
Sebelumnya diberitakan, tangki di kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Sabtu malam sekitar pukul 19.20 WIB.
Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan, kebakaran terjadi di salah satu tangki produk Pertalite.
Untuk sementara ini, polisi menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh sambaran petir. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan petunjuk dari rekaman CCTV di sekitar lokasi.
"Sementara ini penyidik Polda Jawa tengah menduga bahwa penyebab kebakaran sesuai keterangan saksi dan dari petunjuk CCTV adalah induksi akibat sambaran petir," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/15/17145741/kebakaran-di-kilang-minyak-anggota-dpr-katanya-standar-internasional-kalah