Wapres menegaskan, gerakan tersebut tak hanya penting bagi pengobatan, tetapi juga penting bagi pencegahan.
"Dengan mengucap bismillahirahmannirrahim Gerakan Nasional Melawan Osteoporosis saya canangkan," ujar Ma'ruf dalam sambutannya yang disampaikan secara daring.
"Gerakan ini menjadi penting untuk memperoleh dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Karena Gerakan ini tidak saja bertujuan mengobati tetapi yang lebih penting melakukan pencegahan," lanjutnya.
Menurut Ma'ruf, osteoporosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara berkembang.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan International Osteoporosis Federation (IOF) mencatat penderita osteoporosis di dunia lebih dari 200 juta orang.
Kemudian, 50 persen kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis, yang dapat memicu terjadinya kecacatan seumur hidup hingga kematian.
Bahkan WHO telah menyatakan osteoporosis sebagai silent desease yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia.
"Prevalensi osteoporosis di Indonesia tercatat pada perempuan usia 50-80 sebesar 23 persen dan usia 70-80 tahun sebesar 53 persen," ungkap Ma'ruf.
"Sementara untuk prevalensi patah tulang belakang ditemukan sebesar 9 persen pada perempuan dan 16 persen pada laki-laki," tuturnya.
Meski demikian, osteoporosis bisa dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan menjaga pola hidup sehat melalui aktivitas fisik secara rutin, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, mengkonsumsi nutrisi seimbang terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D tinggi.
Selain itu, lakukan deteksi dini untuk menjaga kesehatan tulang demi masa depan yang lebih produktif.
"Saya mengapresiasi dan mendukung penuh pencanangan Gerakan Melawan Osteoporosis yang diharapkan menjadi momentum bersama membangun kesadaran masyarakat untuk berani melawan osteoporosis," tambah Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2021/10/23/08411591/wapres-maruf-amin-resmikan-gerakan-nasional-lawan-osteoporosis