ISU reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju kembali mencuat. Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan mengocok ulang jajaran pembantunya.
Wacana perombakan kabinet ini pertama kali diembuskan anggota Fraksi PDIP DPR Hendrawan Supratikno.
Kabar ini kemudian diamini dan dikuatkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin. Bahkan, Ngabalin sempat menyatakan perombakan kabinet akan dilakukan pada pekan lalu.
Kabar perombakan kabinet ini berembus kencang usai DPR RI merestui pembentukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian Investasi.
Pembentukan dua kementerian ini berdasarkan keputusan Badan Musyawarah (Bamus) DPR yang membahas surat dari Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Kementerian Riset dan Teknologi dipimpin oleh masing-masing menteri. Kemendikbud dipimpin oleh Nadiem Makarim, sementara Kemenristekdikti dipimpin oleh Bambang Brodjonegoro.
Sementara Kementerian Investasi adalah kementerian yang benar-benar baru, meskipun sudah ada lembaga Badan Koordinasi Penanaman Modal yang dipimpin Bahlil Lahadalia dan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan.
Melebar
Meski perombakan kabinet ini awalnya terkait perubahan nomenklatur kementerian, namun kabarnya Jokowi tak hanya akan menggeser menteri di kementerian yang mengalami perubahan nomenklatur. Isunya, Presiden Jokowi juga akan menggeser dan mencopot sejumlah menteri dan kepala lembaga.
Sejumlah menteri dikabarkan akan diganti. Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nadiem Makarim santer akan diganti Jokowi. Pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dilebur dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Senasib, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro juga harus rela kehilangan posisinya usai kementerian yang selama ini ia pimpin akan dilebur ke Kemendikbud. Mantan kepala Bappenas ini otomatis tak menjabat Menristek lagi setelah peleburan tersebut.
Selain Nadiem dan Bambang Brodjonegoro, sejumlah nama di Kabinet Jokowi juga disebut bakal diganti. Mereka adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Anggota DPR Fraksi NasDem, Muhammad Rapsel Ali, kabarnya akan menggantikan Syahrul jadi Menteri Pertanian.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki juga diisukan masuk daftar.
Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia diprediksi akan ditunjuk untuk memimpin Kementerian Investasi yang baru dibentuk.
Selain jajaran menteri, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko juga dikabarkan akan dicopot menyusul manuver politiknya di Partai Demokrat.
Bukan yang pertama
Kabar yang beredar, Jokowi akan mengumumkan reshuffle kabinet hari ini, Rabu Pahing (21/4/2021). Namun kabar itu dibantah Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Jika Jokowi jadi melakukan reshuffle kabinet, ini merupakan kocok ulang yang kesekian. Pasalnya, sejak menjabat sebagai presiden, mantan walikota Solo ini sudah beberapa kali melakukan bongkar pasang kabinetnya.
Sebelumnya, pada Desember 2020 Jokowi sudah melakukan reshuffle kabinet. Perombakan kabinet ini dipicu kasus korupsi yang menjerat Juliari Batubara yang kala itu menjabat Menteri Sosial dan Edhy Prabowo yang saat itu menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan.
Meski hanya dua menteri yang terjerat kasus, namun Jokowi langsung mengganti enam menteri. Selain Juliari dan Edhy Prabowo, Jokowi juga mencopot Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Selain terkait perubahan nomenklatur kementerian, kocok ulang jajaran menteri ini kabarnya dilakukan guna mengakomodasi masuknya Partai Amanat Nasional.
Jokowi diprediksi akan mengambil salah satu kader PAN untuk mengisi posisi menteri di kabinetnya. Dan jika ini terjadi, maka daftar partai politik pendukung Jokowi akan semakin panjang.
Reshuffle kabinet sepenuhnya adalah hak prerogatif Jokowi sebagai seorang presiden. Namun, kebijakan ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk itu kocok ulang jajaran kementerian dan lembaga harus menimbang kepentingan publik, bukan hanya sekadar hitung-hitungan politik atau mengikuti selera segelintir elite. Perombakan kabinet juga harus memberi efek positif sekaligus mengembalikan kepercayaan publik.
Benarkah Jokowi akan merombak kabinetnya? Siapa saja menteri yang bakal dicopot? Benarkah reshuffle ini dilakukan guna mengakomodasi PAN? Apa dampaknya jika PAN masuk di koalisi partai pendukung Jokowi?
Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (21/4/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/21/09375411/bongkar-pasang-kabinet-jokowi