Pasalnya, stunting dianggap sebagai masalah serius yang mempengaruhi pembangunan sumber daya manusia (SDM) sehingga harus diatasi agar Indonesia memiliki generasi mumpuni.
Meskipun, kata dia, tidak semua orang miskin memiliki anak stunting.
"Memang tidak semua orang miskin anaknya stunting, tapi sebagian besar stunting itu diakibatkan karena kemiskinan sehingga kemiskinan harus ditangani," ujar Muhadjir saat kunjungan ke Desa Lumpangan, Kecamatan Pajukakang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, dikutip dari siaran pers, Rabu (3/3/2021).
Muhadjir mengatakan, kunci untuk menurunkan stunting adalah penanganan kemiskinan.
Sebab ia menilai bahwa kemiskinan merupakan salah satu penyebab ibu dan anak tak memperoleh gizi yang cukup sehingga melahirkan anak stunting.
Terlebih, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Status Gizi Balita pada 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.
Hal itulah yang menyebabkan pemerintah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen tahun 2024.
"Kaitan antara kemiskinan dan munculnya stunting pada anak sangat erat. Apalagi di masa pandemi Covid-19, angka kemiskinan juga mengalami peningkatan," kata dia.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan berbagai stimulus agar kemiskinan bisa teratasi.
Antara lain dengan program bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT), program sembako, dan program keluarga harapan (PKH).
"Ini sangat penting, sehingga kami mengupayakan jangan sampai ada keluarga miskin baru bertambah," ujar Muhadjir.
Muhadjir juga meminta agar pencegahan stunting dimulai sejak dini dengan memberikan edukasi kepada para remaja putri.
Misalnya tentang kesehatan reproduksi dan pemenuhan gizi yang baik. Hal tersebut bisa dilakukan di sekolah.
"Saya sangat percaya biaya penanganan stunting akan lebih murah kalau pencegahan lebih diutamakan," kata dia.
Adapun dalam kunjungan tersebut Muhadjir juga turut meresmikan gedung Pusat Gizi Terpadu Kabupaten Bantaeng.
Gedung tersebut merupakan salah satu inovasi penanganan stunting di Kabupaten Bantaeng dan diharapkan dapat ditiru oleh daerah-daerah lainnya di Tanah Air.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/03/10182691/menko-pmk-kemiskinan-harus-ditangani-untuk-atasi-stunting
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan