Menurut dia, saat ini masyarakat masih banyak yang khawatir untuk datang dan mengakses layanan kesehatan ke puskesmas dan posyandu.
Hal itu dikatakan Daeng dalam konferensi pers bertajuk 'Dampak Pandemi Covid-19, Cakupan Imunisasi, dan Kualitas Pangan Balita Rendah, Selamatkan 25 Juta Anak Indonesia', Kamis (1/9/2020).
"Memang sudah banyak laporan dari kawan-kawan di daerah kegiatan-kegiatan posyandu, kegiatan puskesmas itu menurun," kata Daeng.
"Karena banyak masyarakat yang khawatir datang ke puskesmas, yang khawatir datang ke posyandu. Khawatir tertular (Covid-19)," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Daeng, perlu ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak terus berlanjut.
Ia menilai perlu strategi khusus dari pemerintah agar pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan posyandu.
"Kami tidak tau strategi apa yang sudah dilakukan pemerintah. Dalam rangka penguatan kesehatan masyarakat khususnya pelayanan di puskesmas dan posyandu di tengah pandemi," ungkapnya.
Daeng khawatir jika masalah ini tidak diatasi, makan akan berdampak buruk bagi kondisi kesehatan masyarakat di masa mendatang.
"Kalau ini tidak kita pecahkan bersama kami sangat khawatir covid-nya terus meningkat, kemudian kebutuhan-kebutuhan pelayanan masyarakat, indikator-indikator SPM (standar pelayanan minimal), stunting di puskesmas di semua daerah itu juga akan buruk," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/01/12064111/idi-kegiatan-di-puskesmas-dan-posyandu-menurun-masyarakat-khawatir-tertular