Salin Artikel

Saat Gibran Sowan ke Elite Parpol demi Dukungan di Pilkada Solo...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa telah mendapatkan dukungan mayoritas partai politik untuk menghadapi Pilkada Kota Solo 2020.

Berdasarkan catatan Kompas.com, lima partai yang berhasil mendudukan perwakilannya di DPRD Kota Surakarta, secara resmi telah memberikan dukungan kepada pasangan Gibran-Teguh.

Kelimanya yaitu PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera yang juga berhasil menempatkan kadernya di kursi DPRD Kota Surakarta belum memutuskan dukungan untuk Gibran.

Di luar itu, partai lain juga telah memberikan dukungan kepada Gibran antara lain Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Bulan Bintang, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat.

Safari politik pun telah dilakukan oleh pasangan Gibran-Teguh. Bahkan, Gibran tak segan menyambangi sejumlah elit partai untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan.

Berikut beberapa hasil pertemuan Gibran yang berhasil dirangkum Kompas.com:

1. Demokrat

Demokrat menjadi salah satu partai yang paling awal memberikan dukungan kepada Gibran. Bahkan, dukungan itu disampaikan secara resmi oleh Ketua DPC Partai Demokrat Surakarta, Supriyanto.

"Kami mendukung tanpa syarat. Dalam konteks kami ingin sebuah pemerintahan yang fresh," ucap Supriyanto kepada Kompas.com di Solo, pada 5 Februari lalu.

Namun saat itu, Gibran yang tengah melakukan pendekatan dengan PDI Perjuangan, belum memperoleh rekomendasi dari partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD Kota Surakarta itu.

Saat itu, Gibran pun hanya dapat menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Demokrat.

"Saya menyambut baik semua dukungan partai, dari simpul relawan, warga dan siapa pun itu," ucap Gibran.

2. PDI-Perjuangan

Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu secara resmi memberikan rekomendasi dukungan kepada pasangan Gibran-Teguh pada 17 Juli lalu.

Gibran pun bersyukur bahwa partai yang turut mendukung ayahnya, Presiden Joko Widodo itu, turut memberikan dukungan kepadanya.

"Rekomendasi ini bagi saya adalah suatu kehormatan sekaligus tanggung jawab untuk bisa memenangkan kontestasi Pilkada Kota Surakarta 2020," kata Gibran usai menerima surat rekomendasi di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Gibran pun berjanji akan segera melakukan koordinasi intensif untuk memperkuat konsolidasi kekuatan politik di lapangan.

"Saya dan Pak Teguh akan segera komunikasi intensif, koordinasi dan konsolidasi kepada internal jajaran pengurus DPC, anak cabang hingga tingkat ranting di PDIP Surakarta mengikuti arahan Ketua DPC PDIP Solo Bapak FX Hadi Rudyatmo," jelasnya.

Awal Agustus lalu, Gibran akhirnya bertemu dengan Megawati setelah menerima rekomendasi dari banteng.

Kepada awak media, ia menyatakan, siap bertempur menghadapi siapa pun lawan politiknya di Pilkada Solo.

"Jangan tanya saya (soal kesiapan). Intinya, siapa pun lawannya, saya siap tempur," kata Gibran di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada 5 Agustus lalu.

3. Gerindra

Partai Gerindra secara resmi memberikan dukungan kepada Gibran-Teguh pada 3 Agustus lalu.

Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno menyatakan, segera merapatkan barisan untuk membentuk tim pemenangan pada Pilkada Solo.

"Kita akan kumpulkan pengurus PAC dan pengurus ranting karena akan kita bentuk tim pemenangan di tingkat kota, kecamatan, kelurahan dan tingkat RW," kata Ardianto usai menyerahkan dukungan.

Sementara itu, Gibran menyatakan, akan segera menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta.

Menurut Gibran, dirinhya ingin bersilaturahmi dengan Prabowo setelah Gerindra memberikan dukungan resmi kepadanya di Pilkada Solo.

"Dalam waktu dekat saya segera sowan untuk menjalin silaturahmi dengan Pak Prabowo," kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan Gerindra menjadi partai pertama yang menyatakan secara resmi dukungannya kepada Gibran-Teguh, setelah partainya PDI Perjuangan.

"Pak Ardianto (Ketua DPC Gerindra) dari awal konsisten sekali. Tidak banyak koar-koar, tapi konsisten dan yang paling pertama mengeluarkan surat rekomendasi dukungan," kata dia.

4. PSI

Partai yang dipimpin oleh Grace Natalie ini secara resmi memberikan dukungannya pada 10 Agustus kemarin.

Rekomendasi dukungan diserahkan langsung oleh Ketua DPD PSI Surakarta Antonius Yogo Prabowo kepada Gibran-Teguh di halaman Stadion Sriwedari, Solo.

Menurut Yogo, surat rekomendasi telah ditandatangani oleh Grace dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni pada 7 Agustus lalu.

"Kami sebagai partai anak muda bakal kencang dan membuat aksi kreatif mendukung Gibran-Teguh," kata Yogo seperti dilansir dari Antara.

Sementara itu, menurut Gibran, dukungan yang diberikan PSI menambah kekuatan mesin politik yang sudah ada.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPD, Ketua DPP, dan Sekjen PSI atas rekomendasinya untuk pasangan Gibran-Teguh," ucapnya.

5. Golkar

Golkar menjadi partai ketiga setelah PSI yang secara resmi memberikan dukungan kepada Gibran setelah mengantongi rekomendasi dari PDI Perjuangan.

Menurut Gibran, dukungan yang diberikan Golkar dan parpol lainnya merupakan sebuah tanggung jawab agar dirinya bekerja keras memenangkan pilkada.

"Bagi saya, rekomendasi ini adalah sebuah tanggung jawab dan amanah untuk bisa memenangkan kontestasi pada 9 Desember nanti," kata Gibran di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Gibran pun mengatakan, akan terus melakukan komunikasi intensif dengan pengurus Partai Golkar Solo.

"Saya meyakini kerja sama ini adalah untuk kepentingan masyarakat Solo. Saya meyakini kerja sama ini untuk kemajuan Kota Solo," imbuh dia.

Sementara itu, menurut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dukungan yang diberikan kepada Gibran merupakan simbol soliditas kerja sama Golkar dengan PDI Perjuangan.

Menurut dia, Partai Golkar paling banyak berkoalisi dengan PDI-P pada Pilkada 2020.

"Dengan diserahkannya ini dan dihadiri Mas Gibran, ini adalah simbol kerja sama Partai Golkar dan PDI-P. Seperti yang disampaikan Mas Hasto Sekjen PDIP, maka kerja sama Golkar dan PDI-P ini yang terbanyak," kata Airlangga.

6. PAN

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan, dukungannya kepada Gibran merupakan bagian dari konsep regenerasi kepemimpinan.

Ia mencontohkan Perdana Menteri Kanada yang saat ini berusia 40 tahun. Sedangkan Gibran berencana memimpin Solo di usia 30 tahun.

"Ini baru walkot. Kalau walkot ikut jejak ayahanda kan, kan walkot, gubernur, berapa lagi nambah tuh, bisa 10 tahun. Sekarang usia 30-an, pas itu," kata Zulkifli, Rabu (12/8/2020).

Lebih lanjut, Zulkifli juga mengatakan, kepimpinan kalangan muda akan membawa dinamika yang baik bagi bangsa yang bergerak menuju masa depan yang lebih baik.

"Sekali lagi Gibran mulai dari level kota, tentu ini preseden yang baik untuk semua calon pemimpin di masa depan, mulai dari bawah," kata dia.

Sementara itu, Gibran mengamini pernyataan Zulkifli. Menurut dia, untuk membangun negara harus dimulai dari bawah.

Oleh karena itu, ia ingin memulai hal tersebut dari Kota Solo.

"Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Pak Zulkifli tadi, untuk membangun sebuah negara saya mulai dari Solo dulu dan saya yakin tidak bisa melibatkan satu pihak saja," kata Gibran.

Gibran mengatakan, rekomendasi yang diberikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada dirinya dan Teguh adalah amanah untuk memenangkan Pilkada Solo.

Oleh karenanya, menurut Gibran, dengan dukungan PAN kekuatan politik akan menjadi semakin besar.

"Hadirnya kerja sama dengan PAN ini tentunya akan jadi tambahan kekuatan politik untuk bisa memenangkan kontestasi pada 9 Desember nanti. Terima kasih, Pak Zul," ujar Gibran.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/13/19222561/saat-gibran-sowan-ke-elite-parpol-demi-dukungan-di-pilkada-solo

Terkini Lainnya

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke