Salin Artikel

Permintaan BJ Habibie Tak Lama Setelah Soeharto Tak Menjabat Lagi...

Matanya tertuju pada sejumlah lampiran kertas yang dipegang kedua tangannya. Berlahan, ia mulai berpidato dengan suara serak.

Sementara, di sekitarnya, berdiri sejumlah pejabat negara lainnya. Mulai dari Wakil Presiden BJ Habibie hingga Ketua MPR/DPR Harmoko.

Mereka tampak khidmat mendengarkan pidato kali terakhir Soeharto sebagai pimpinan negara.

Ini sekaligus menjadi catatan bersejarah bangsa Indonesia dengan lahirnya momen peralihan kekuasaan dari Soeharto ke Bacharuddin Jusuf Habibie.

Klimaks dari pidato tersebut adalah pengunduran diri Soeharto sebagai presiden usai berkuasa selama 32 tahun.

"Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998," ujar Soeharto dikutip dari dokumentasi Kompas.

Sesuai pasal 8 UUD 1945, maka Habibie yang akan melanjutkan sisa waktu jabatan presiden sekaligus Mandataris MPR 1998-2003.

Adapun pengalihan kekuasaan yang bersejarah itu berlangsung 10 menit di credentials room Istana Merdeka.

Minta maaf

Soeharto juga mengucapkan terima kasihnya atas bantuan dan dukungan rakat selama dirinya memimpin negara dan bangsa Indonesia. Ia juga tak lupa meminta maaf.

"Saya ucapkan terima kasih dan minta maaf bila ada kesalahan dan kekurangan-kekurangan. Semoga bangsa Indonesia tetap jaya dengan Pancasila dan UUD 1945," kata pria yang mendapat julukan The Smiling General itu.

Tak berselang lama, Habibie berlahan maju ke depan mikrofon yang sama. Kemudian ia mengucapkan sumpah.

Usai mengucapkan sumpah, Soeharto mendatangi Habibie dan menjabat tangannya.

Minta dukungan rakyat

Kemudian pada malam harinya, di Istana Merdeka, Habibie menggelar pidato perdananya sebagai Presiden.

Dalam pidatonya, Habibie mengharapkan dukungan sepenuhnya dari seluruh lapisan masyarakat dalam menjalankan tugas sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia.

"Saya mengharapkan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama dapat keluar dari krisis yang sedang kita hadapi, yang hampir melumpuhkan berbagai sendi-sendi kehidupan bangsa," kata Bapak Teknologi Indonesia itu.

Komitmen

Mundurnya Soeharto tak lepas dari keberhasilan ribuan mahasiswa menguasai gedung DPR/MPR.

Aksi mahasiswa tersebut merupakan rentetan dari kemunculan suara kritis terhadap Soeharto dan rezim Orde Baru, sembari menuntut percepatan proses reformasi.

Menurut Habibie, perjuangan mahasiswa dalam mempercepat proses reformasi merupakan angin segar yang menghembus memasuki abad ke-21.

"Saya memperhatikan dengan sungguh-sungguh dinamika aspirasi yang berkembang dalam pelaksanaan reformasi secara menyeluruh, baik yang disampaikan oleh mahasiswa dan kaum cendekiawan, maupun yang berkembang dalam masyarakat serta di kalangan Dewan Perwakilan Rakyat," tutur Habibie.

Habibie juga berkomitmen melakukan reformasi secara bertahap dan konstitusional di segala bidang, dengan memulihkan kehidupan sosial-ekonomi, meningkatkan kehidupan politik demokratis, mengikuti tuntutan zaman dan generasinya, dan menegakkan kepastian hukum sesuai Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan itu, katanya, akan segera disusun kabinet yang sesuai dengan tuntutan zaman, aspirasi, dan kehendak rakyat, yaitu kabinet yang profesional dan memiliki dedikasi serta integritas tinggi.

Tugas pokok kabinet itu, katanya, menyiapkan proses reformasi. Di bidang politik, antara lain dengan memperbarui berbagai perundang- undangan dalam rangka lebih meningkatkan kualitas kehidupan berpolitik yang bernuansa pada Pemilu sebagaimana yang diamanatkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Ia juga menyatakan akan tetap melaksanakan komitmen yang telah disepakati dengan pihak luar negeri, khususnya dengan melaksanakan program reformasi ekonomi sesuai kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Kepada segenap potensi bangsa, ia menyerukan, "Marilah kita mengakhiri pertentangan-pertentangan yang ada di antara kita agar waktu yang sangat terbatas ini dapat dipergunakan secara efektif dalam rangka menyelesaikan krisis yang sedang kita hadapi."

"Atas nama pemerintah dan atas nama pribadi, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia kedua, Haji Muhammad Soeharto, atas segala jasa dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa. Saya percaya, bahwa rakyat Indonesia juga menghargai jasa dan pengabdian beliau," kata Habibie.

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/21/07095421/permintaan-bj-habibie-tak-lama-setelah-soeharto-tak-menjabat-lagi

Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke