"Fasilitas gedung eks cottage. Jadi sudah ada ruangan-ruangannnya. Sudah kita siapkan," ujar Yudo di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Selain itu, lanjut Yudo, pihaknya juga telah memasang alat komunikasi untuk para WNI.
Tak hanya itu, pihaknya juga memasang CCTV di dalam ruangan cottage tersebut.
"Ini sudah kita gelar komunikasi di sana, baik dari tempat ruangannya itu bahkan kita juga pasang CCTV dan komunikasi kemarin dari Telkomsel sudah digelar di sana. Jadi bisa dilaksanakan komunikasi," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan, para WNI tersebut juga akan mendapat dukungan fasilitas seperti rumah sakit mini.
Di mana rumah sakit mini tersebut tersedia Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang ICU, termasuk pelayanan kesehatan lingkungan.
Budi mengatakan, kehadiran tim kesehatan lingkungan tersebut guna memastikan bahwa proses observasi tak merusak lingkungan Pulau Sebaru.
"Untuk meyakinkan bahwa proses observasi di sana tidak merusak lingkungan karena itu penting sekali, termasuk makanan," kata dia.
Diketahui, observasi tersebut dikawal oleh tim komando tugas gabungan terpadu (Kogasgabpad) berjumlah 762 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.
Mereka bertolak ke Pulau Sebaru dengan menggunakan KRI Banda Aceh (593) dalam rangka mengobservasi 188 WNI dari wabah virus corona.
Di mana para petugas gabungan itu akan menangani 188 WNI setelah tiba di Pulau Sebaru usai diangkut KRI dr Soeharso dari Selat Durian, Kepulauan Riau.
https://nasional.kompas.com/read/2020/02/26/18350801/ini-fasilitas-di-lokasi-observasi-188-abk-kapal-world-dream-di-pulau-sebaru