Salin Artikel

Cegah Radikalisme, Azyumardi Azra Anggap Perlu Kurikulum Kebangsaan

“Harus ada diklat pendidikan dan pelatihan yang pokoknya tentang ke-Indonesia-an jadi khususnya antara agama keislaman dan keindonesian,” ucap Azyumardi di acara seminar di Hotel Cemara, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Materi tentang kebangsaan, lanjut dia, diperlukan lantaran kini mulai banyak beberapa pihak yang mempertentangkan antara keimanan, keagamaan, dan keindonesiaan.

Wawasan kebangsaan ini tak hanya dibutuhkan oleh para pelajar. Di sisi lain, Azyumardi melihat uru-guru di bidang mata pelajaran ilmu alam dan dosen di perguruan tinggi rentan terpapar paham radikalisme.

“Yang enggak pernah menghadapi pendidikan masalah kebangsaan kaitannya keagamaan itu para dosen dan guru,” ucap Azyumardi.

Bahkan, Azyumardi mengatakan, perlu mengintensifkan pendidikan kewarganegaraan di tingkat mahasiswa.

“Di tingkat mahasiswa kan ada pendidikan kewarganegaraan, civil education lebih diintensifkan lebih dikontekstualisasikan isu isu yang kita hadapi,” ucap dia.

Pada kesempatan tersebut, Azyumardi menuturkan kewajiban kementerian terkait untuk mencegah terorisme.

“Untuk dosen dua kementerian yakni kementerian riset pendidikan tinggi dan kementerian agama, untuk guru-guru adalah kementerian pendidikan dan budaya dan Kementerian Agama,” tutur dia.

Ia mengaku telah memberikan rekomendasi kepada kementerian terkait akan inisiasi mengenai pendidikan kebangsaan.

“Saya sudah usul kan berkali kali lama sekali belum pernah direalisasikan,” ucap dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/25/19234831/cegah-radikalisme-azyumardi-azra-anggap-perlu-kurikulum-kebangsaan

Terkini Lainnya

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies di Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke