Salin Artikel

Tuduhan Novel Bersandiwara soal Kesehatannya Dianggap Keterlaluan

Hal tersebut disampaikan Dahnil saat konferensi pers di kediaman Novel, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/8/2017).

"Terkait dengan tuduhan bahwa dia sehat, dia baik-baik saja, itu keterlaluan sekali," kata Dahnil.

Dahnil meminta agar masyarakat memahami bahwa Novel dirawat ke Singapura atas rujukan rumah sakit di Indonesia. Sejak awal, Novel dan keluarga tidak pernah berpikir untuk melakukan perawatan di Singapura.

Pasca-operasi tahap satu, mata kiri Novel tidak dapat melihat sama sekali. Kemudian, ada penanaman implan di bagian pipi Novel.

Mata kanan Novel juga kalau melihat masih seperti ada kabut. Untuk jalan, misalnya ke masjid pun, Novel mesti ditemani.

Sebelum operasi, kondisi mata Novel lebih baik karena itu diperkirakan keadaan tersebut bagian dari penyembuhan.

"Kalau kemudian muncul berbagai tuduhan Novel bersandiwara, agaknya ini keterlaluan sekali. Saya pikir kondisi Novel tidak seperti itu. Anda bisa lihat dalam kondisi sakit saja Novel bisa kelihatan tegar dan kuat secara fisik," ujar Dahnil.

Dahnil juga menyinggung serangan-serangan yang disebut berasal dari Pansus Angket KPK hingga kini masih terjadi terhadap Novel.

"Ini bukan Pansus KPK lagi tapi 'Pansus Angket Novel'. Serangan utama dialamatkan ke Novel," ujar Dahnil.

Bagi Dahnil, Pansus Angket KPK yang bergulir di DPR itu berpijak pada kebohongan.

Menurut dia, pansus berdiri sejak awal karena kesaksian dan pernyataan Miryam S Haryani yang menyatakan bahwa Novel dan penyidik KPK Ambarita Damanik melakukan intimidasi terhadap Miryam.

"Dan di persidangan terbukti tidak ada intimidasi sama sekali terhadap Miryam. Sejak awal pansus itu berdiri dan berpijak di atas kebohongan sehingga dalam prosesnya yang diproduksi pun itu kebohongan," ujar Dahnil.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/28/18201681/tuduhan-novel-bersandiwara-soal-kesehatannya-dianggap-keterlaluan

Terkini Lainnya

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dengan Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke