JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai demam karangan bunga yang tengah terjadi saat ini adalah kelanjutan dari perang media sosial yang terjadi akibat Pilkada DKI Jakarta.
Kiriman karangan bunga pada awalnya ditujukan ke Balai Kota untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat karena gagal memenangkan Pilkada DKI.
Namun belakangan, sejumlah instansi turut dikirimi karangan bunga, bahkan termasuk Istana Kepresidenan.
"Ini adalah ekor dari perang media sosial karena ada yang kalah, lalu kemudian mereka melakukan gerakan," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
(Baca juga: Mabes Polri Terima Lebih dari 1.100 Karangan Bunga)
Hikmah dari demam karangan bunga tersebut, kata Fahri, membawa keuntungan bagi para tukang bunga serta pengusaha bunga. Terlebih karangan bunga yang dipesan masyarakat jumlahnya mencapai ribuan buah.
Ia pun mensyukuri jika "perang bunga" tersebut terus berlanjut.
"Saya tidak mau ini dilarang karena saya senang tukang bunga makmur," ujar Fahri.
"Tapi menurut saya ini hanya sementara saja karena seberapa lama orang bisa menyiapkan bunga sebegitu banyak?" kata dia.
(Baca juga: Pimpinan DPR: "Demam" Karangan Bunga Jangan "Overdosis")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.