JAKARTA, KOMPAS.com - "Demam" karangan bunga dari masyarakat ke sejumlah institusi dinilai sebagai hal yang positif.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menuturkan, kiriman karangan-karangan bunga tersebut menjadi bahasa "say with the flowers" atau sesuatu yang membawa kesejukan.
"Demam" karangan bunga dimulai dari ribuan karangan bunga yang dikirimkan ke Balai Kota untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Namun belakangan, karangan bunga tersebut juga dikirimkan ke banyak pihak, baik di Ibu Kota maupun daerah. Diantaranya untuk Presiden, Polri dan TNI.
(baca: Jokowi Juga Dapat Kiriman Karangan Bunga)
Hal itu, menurut Taufik, dapat dilihat secara positif sebagai bentuk dukungan.
"Ambil positifnya yang penting semuanya tertulis maupun tersirat memberikan kedamaian," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Ia berharap, kiriman karangan-karangan bunga tersebut muncul secara murni dari masyarakat.
(baca: Mabes Polri "Kebanjiran" Karangan Bunga, Ini Komentar Kapolri)
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu meyakini, seluruh masyarakat menginginkan kedamaian dan tak menginginkan rusuh.
TNI dan Kepolisian diharapkan mampu menjaga harapan masyarakat tersebut.
Meski begitu, Taufik berharap demam karangan bunga tak menjadi berlebihan karena akan menimbulkan antiklimaks.
"Jangan sampai ini menimbulkan overdosis. Artinya, overdosis atau tidak bagaimana konteksnya, masyarakat kan bisa lebih menilai," sambungnya.