JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, tidak semua karangan bunga yang dikirim masyarakat dipajang di lingkungan Mabes Polri, Jakarta.
Polisi menyeleksi karangan bunga yang tulisannya dianggap tidak berkaitan dengan dukungan kepada Polri.
"Ada beberapa yang memang memuat kata-kata yang tidak tepat menurut kami, sehingga kami lakukan seleksi," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Kamis (4/5/2017).
(baca: Mabes Polri Terima Lebih dari 1.100 Karangan Bunga)
Sebagian besar tulisan yang tercantum di karangan bunga berupa dukungan untuk membubarkan kelompok radikal dan anti-Pancasila.
Jika ada tulisan selain dukungan untuk menjaga NKRI, maka disisihkan.
"Masyarakat sampaikan untuk menjaga NKRI, tapi ada saja yang mengirim dengan maksud yang lain," kata Setyo.
(baca: "Bapak Kapolri, Sikat Aja Radikalisme, Jangan Ragu...")
Meski begitu, sejauh ini Setyo mengaku tak ada karangan bunga yang tulisannya bernada provokasi.
Salah satu polisi yang membantu menyusun karangan bunga mengaku ada beberapa di antaranya yang berisi tulisan provokatif hingga tema yang tidak "nyambung" dengan Polri.
Karangan bunga itu dibalik posisinya sehingga menghadap ke dalam gedung. Ia memperkirakan ada lebih dari 10 karangan bunga yang tak layak ditampilkan untuk umum.
Hingga hari ini, Mabes Polri sudah menerima lebih dari 1.100 karangan bunga.