Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dianggap Pasar Narkoba Terbaik di Asia Tenggara

Kompas.com - 25/03/2017, 19:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Subdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Ricky Yanuarfi menyebut Indonesia merupakan sasaran utama pemasaran narkoba di wilayah Asia Tenggara.

Banyak jaringan internasional menjadikan Indonesia sebagai pasar lantaran harga narkoba bisa melambung tinggi. 

"Sabu murah di China, harganya tidak lebih Rp 2 juta per kilogram. Di Indonesia hampir Rp 2 miliar per kilogram," ujar Ricky dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

"Dan ini merupakan bisnis yang sangat menggiurkan bagi bandar," lanjut dia.

(Baca: BNN: Bandar Narkoba Punya Peralatan Lebih Canggih daripada Kita)

Catatan BNN, kata Ricky, sebanyak 2,2 persen dari total penduduk Indonesia merupakan pengguna narkotika. Dari data itu pula, lebih dari 50 persen pemakai perupakan orang yang bekerja.

"Maka Indonesia merupakan pasar terbagus di Asia," kata Ricky.

Sebelumnya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, BNN, Polri, dan TNI pernah mengungkap penyelundupan berkilo-kilo ganja ke Indonesia.

Bagi pengedar, kata Ricky, jumlah tersebut terbilang kecil. Berdasarkan survei BNN, ganja yang beredar di Indonesia sebesar 119 ton per tahun.

Sementara itu, peredaran sabu di Indonesia selama setahun mencapai 230 ton. Jumlah tersebut baru yang muncul di permukaan.

"Di Indonesia daya beli tinggi, pecandunya banyak. Kemudian mungkin pola hukum kita belum keras," kata Ricky.

Kompas TV Sebanyak 100 narapidana Lapas Cipinang, Jakarta, hari ini dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com