Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Kemunduran Peradaban Kita

Kompas.com - 23/03/2017, 06:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Lebih dari seabad usai Einstein menerbitkan Teori Relativitas Khusus pada 1905, yang mengubah mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi, ternyata wajah dunia modern tak sepenuhnya berubah.

Zaman kita memang melesat tak tertahankan. Teknologi lah yang jadi moda penggeraknya. Segala hal dalam kehidupan kita sontak mengalami revolusi besarbesaran.

Transportasi, komunikasi, perdagangan, sosial-budaya, agama, pendidikan, dan politik, adalah ranah yang paling cepat terpapar dampak teknologi terbaru.

Adab manusia seketika berubah. Masuk ke dalam siklus yang sama sekali belum pernah ada presedennya.

Negara penguasa teknologi terdepan seperti Amerika, Jepang, Cina, Rusia, Israel, Jerman, berlomba memperebutkan sumber daya bumi yang tersebar di seantero dunia.

Kekayaan segelintir orang di enam negara itu, bahkan jauh melampaui pendapatan negara mereka sendiri. Apalagi masyarakat dunia kedua dan ketiga. Jumlah mereka yang hanya 10 persen dari populasi dunia, sanggup menguasai 90 persen kekayaan alam.

Sedang 90 persen populasi dunia, tinggal bertungkus lumus mengolah 10 persen kekayaan alam yang tersisa. Itu pun masih harus dengan bersimbah darah dan airmata. Gerak pertumbuhan dunia kita saat ini, pun kian timpang tak tentu arah.

Mari kita amati Timur Tengah. Prancis dan Inggris yang punya kepentingan terbesar di jazirah, tentu tak tinggal diam dengan aksi brutal ISIS bentukan Amerika dan Israel.

Cina dan Rusia juga tak mau ketinggalan. Dukungan dua negara besar di daratan Asia itu, mengalir sepenuhnya untuk Suriah. Atas nama demokrasi vs komunisme—dan tentu agama, mereka sanggup mengabaikan lima juta lebih nyawa manusia yang telah meregang di sana.

Wajah kehidupan di Timur Tengah pun centang prenang. Agama, kandas ke titik nadir. Tiga agama samawi (Yahudi, Kristen, Islam) yang tumbuh subur di tanah yang jadi saksi kelahiran para Nabi itu, tak lagi bisa dijadikan tolok ukur peradaban.

Ironisnya, apa yang terjadi di Timur Tengah, malah menyebar sampai ke Afrika; Benua Hitam yang dulunya lazim dikenal sebagai surga yang hilang. Masyarakat dunia tercengang melihat fenomena ISIS dan Boko Haram yang menggiriskan kemanusiaan.

Dunia yang Tak Berubah

Pertanyaan kita sekarang, apa yang menghilang dari peradaban manusia Abad ke-21? Kenapa kemajuan zaman tak berbanding lurus dengan perkembangan peradaban?

Segala pencapaian puncak manusia di zaman kita, sama sekali tak bisa memberi sumbangsih berarti bagi kehidupan umat manusia hari ini.

Sebagai pelanjut generasi terdahulu, kita berkewajiban memikirkan-merenungkan kaidah baru apa yang bisa dikembangkan-diterapkan pada hidup kita sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com