Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MPR Minta Pelaku Teror Bom di Samarinda Ditindak Tegas

Kompas.com - 13/11/2016, 18:35 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan meminta Polri menindak tegas para pelaku teror pengeboman di depan Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).

Zulkifli mengatakan, tidak ada toleransi terhadap alasan pelaku menjalankan aksi pengeboman.

"Kita sudah sepakat demokrasi Pancasila. Jadi kalau ada teror, ada tindakan anarkistis, itu tidak benar," ujar Zulkifli dalam Rapimnas Partai Amanat Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11/2016).

(Baca: Ini Penjelasan Polri soal Ledakan di Depan Gereja Oikumene Samarinda)

Menurut Zulkifli, tindakan dan hukuman tegas terhadap para pelaku teror harus dilakukan. Zulkifli mengatakan, para pelaku teror merupakan orang-orang yang tidak beradab.

"Orang yang mengebom tempat ibadah itu penjahat, orang yang tidak beradab, orang yang tidak patuh terhadap konstitusi. Itu harus ditindak tegas," ucap Zulkifli.

(Baca: Pelempar Bom Molotov di Gereja Samarinda Diduga Terkait Kelompok JAD Kaltim)

Sebelumnya, ledakan diduga berasal dari bom molotov terjadi pada Minggu sekitar pukul 10.00 Wita.

Sedikitnya empat orang yang merupakan anak-anak dan balita, terluka akibat ledakan yang berasal dari sebuah tas diduga berisi bom molotov.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Pol Agus Rianto mengungkapkan, pelaku pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Minggu (13/11/2016), pernah dipenjara dalam kasus terorisme.

(Baca: Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas Ledakan di Samarinda)

Pelaku bernama Joh alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia (32). Joh yang merupakan warga Jalan Cipto Mangunkusumo, RT 4, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang, kini masih diperiksa di Mapolres Samarinda.

Kompas TV Polda Kaltim: Pelemparan Bom di Gereja Harus Ditindak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com