JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Direkrut Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti, Rabu (12/10/2016).
Djarot diperiksa terkait kasus suap kuota impor gula yang menjerat mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman.
Pantauan Kompas.com, pukul 09.45 WIB, Djarot sudah berada di lobi Gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan.
Ini adalah kedua kalinya KPK memeriksa Djarot. Pemeriksaan pertama berlangsung pada 29 September.
"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka M (Memi)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha.
Seusai operasi tangkap tangan beberapa waktu lalu, KPK menetapkan empat orang tersangka, yakni Irman Gusman, Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto, Memi (istri Sutanto), dan Farizal, seorang jaksa yang diduga menerima suap dari Sutanto. Dalam jumpa pers di Gedung KPK, Sabtu (17/9/2016).
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, uang sebesar Rp 100 juta yang diberikan Sutanto kepada Irman, terkait pemberian rekomendasi kepada Bulog.
Tujuannya, agar Bulog memberikan tambahan jatah distribusi gula untuk Sumatera Barat.
Djarot pada awalnya membantah adanya rekomendasi dari Irman Gusman, terkait tambahan distribusi gula untuk Sumatera Barat.
"Seingat saya, sampai saat ini tidak ada rekomendasi dari Beliau (Irman)," ujar Djarot saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (18/9/2016).
Namun belakangan Djarot mengakui ada komunikasi dengan Irman melalui telepon mengenai harga gula yang mahal di Sumatera Barat.
Menurut Djarot, demi menindaklanjuti hasil pembicaraan dengan Irman, Bulog telah menambah jatah gula di Sumbar sebanyak 1.000 ton.
Djarot pun mengaku sempat berkomunikasi dengan Memi.
Tak hanya itu, melalui penelusuran lebih jauh, Djarot mengetahui ternyata Memi merupakan salah satu importir gula besar di Sumatera Barat.
(Baca: Dirut Bulog Akui Irman Gusman Mengeluh soal Harga Gula di Sumatera Barat)
Namun, Djarot menegaskan penelusuran rekam jejak Memi dilakukannya sekadar untuk mengetahui, bukan sebagai bentuk tindak lanjut rekomendasi dari telepon Irman Gusman yang memperkenalkan dirinya dengan Memi.