Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Indonesia Butuh Banyak Pekerja Sosial Profesional

Kompas.com - 11/10/2016, 15:25 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Indonesia masih memerlukan banyak sumber daya manusia (SDM) pekerja sosial profesional karena tuntutan pewujudan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks.

"Kita masih butuh banyak pekerja sosial profesional karena besarnya masalah sosial yang perlu mendapatkan layanan," kata Khofifah usai mengikuti wisuda Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) di Bandung, Selasa (11/10/2016), seperti dikutip Antara.

Kompleksitas masalah sosial yang dimaksud antara lain semakin tingginya varian penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Misalnya, pekerja migran bermasalah sosial, korban bencana sosial, korban perdagangan manusia, penyandang disabilitas, anak berhadapan dengan hukum, dan lain-lain.

Hal tersebut menuntut pekerja sosial profesional meningkatkan pengayaan metode dan pengalaman guna mengantisipasi tingginya peningkatan PMKS yang harus dilayani, terutama di panti-panti tingkat pusat hingga daerah.

Selain itu, pemerintah juga mempunyai tugas setiap Desember mulai tahun ini sampai 2030 untuk rutin memaparkan laporan tahunan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait pencapaian 17 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Kemudian, adanya Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah juga menempatkan satu dari enam urusan wajib adalah urusan sosial, sehingga kebutuhan akan pekerja sosial profesional menjadi semakin dibutuhkan.

"Masing-masing membutuhkan keseriusan yang tinggi bagi pekerja sosial kita," ucap Khofifah.

Dia menginginkan, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial sebagai lembaga perguruan tinggi kedinasan dapat membantu pemenuhan kebutuhan pekerja sosial profesional yang berkualitas.

"Walaupun kalau dilihat dari besaran masalah yang harus dilayani, lulusan STKS ini masih jauh untuk memenuhi kebutuhan pekerja sosial profesional," tutur Khofifah.

Menurut data STKS Bandung, sejak didirikan pada 1964 sampai hari ini, lembaga pendidikan tinggi tersebut telah meluluskan 284 orang dari program pascasarjana dan 13.290 orang dari program sarjana.

Jumlah mahasiswa aktif STKS sampai 2016 sebanyak 1.791 mahasiswa, terdiri dari 1.735 sarjana dan 56 pascasarjana.

Khofifah berharap pula pada peran serta pemerintah daerah untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan pekerja sosial profesional untuk pelayanan PMKS di daerah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com