Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwah Daud: Dimas Kanjeng Punya Ilmu Pindahkan Uang atau Tiba-tiba Ada Peti Isi Uang

Kompas.com - 29/09/2016, 09:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim membantah pimpinan padepokan itu bisa melipatgandakan uang yang disetorkan oleh warga.

Menurut dia, Taat Pribadi memang punya kemampuan untuk memunculkan uang secara tiba-tiba.

"Tidak ada menggandakan. Beliau punya ilmu bisa memindahkan uang melalui tangannya, atau tiba-tiba ada peti berisi uang, atau ruangan penuh berisi uang," ujar Marwah, kepada Kompas.com, Kamis (29/9/2016).

Marwah mengaku beberapa kali menyaksikan langsung proses munculnya uang dari tangan Taat Pribadi.

Namun, ia mengaku tidak tahu dari mana asal usul uang itu.

Marwah menjamin uang tersebut bukan uang palsu.

(Baca: MUI Investigasi Padepokan dan Ajaran Dimas Kanjeng Taat Pribadi)

"Itu uang asli, sekarang ada di tangan polisi. Ya kami tantang lah polisi, ada enggak yang palsu?" kata Marwah.

Marwah juga membantah keras tuduhan penipuan oleh Taat Pribadi kepada santri dan orang lain yang mengaku menjadi korbannya.

Ia mengakui adanya pemberian uang kepada Taat Pribadi, namun hanya sebagai uang pendaftaran dan iuran rutin di padepokan.

Taat Pribadi membentuk satu organisasi yang tugasnya membagikan uang yang dia hasilkan secara instan itu.

"Ini memang uangnya banyak, kalau Anda terlibat di sini pasti tugasnya membagi duit buat dibagi orang miskin. Kamu sebagai penyelenggaranya pasti dapat banyak. Cuma syaratnya satu kalo daftar, ada uang pendaftarannya," kata Marwah, menirukan ucapan yang kerap dilontarkan Taat Pribadi kepada anak didiknya.

Jika ada sumbangan dengan jumlah besar, Marwah menganggapnya wajar karena ada beberapa santri Taat Pribadi yang merupakan pengusaha.

Sementara itu, uang yang dihasilkan Taat Pribadi secara tiba-tiba itu bukan untuk konsumsi pribadinya.

"Dana ini sebagian dibagikan kepada orang yang hadir (di padepokan), atau orang yang miskin. Kita bisa pakai belanja tapi dalam jumlah terbatas," kata Marwah.

Polisi saat ini tengah mengusut kasus pembunuhan terhadap dua mantan santri padepokan Taat Pribadi.

Diduga, pemilik padepokan itu merupakan otak pembunuhan tersebut.

Selain itu, polisi juga menyelidiki laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh Taat Pribadi. Modus penipuan itu yakni meyakini korban bahwa dirinya bisa menggandakan uang.

Kompas TV Terlibat Padepokan Dimas Kanjeng, Siapa Marwah Daud Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com