Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Koalisi Permanen, PDI-P Masih Pantau Dinamika Politik

Kompas.com - 13/09/2016, 14:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu politik DKI Jakarta semakin memanas menjelang waktu pendaftaran pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. 

Ddelapan hari menuju waktu pendaftaran, sejumlah nama menyatakan maju Pilkada DKI Jakarta untuk melawan petahana, Basuki Tjahaja Purnama.

Sejumlah nama yang siap melawan Basuki alias Ahok itu sejatinya didukung oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan.

Mereka adalah Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera, Yusril Ihza Mahendra-Saefullah, dan Rizal Ramli.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira menilai, munculnya nama berbeda yang diusung oleh anggota Koalisi Kekeluargaan menunjukkan bahwa koalisi itu tidak permanen.

"Karena itu, melihat partai-partai yang sempat tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan, dan sekarang beberapa dari mereka malah menyatakan dukungan kepada calon yang berbeda-beda, membuat kami menilai belum ada koalisi permanen untuk saat ini," kata Andreas, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/8/2016).

Andreas mengatakan, belum ada koalisi yang terbangun dengan komitmen yang jelas.

Kedekatan antara satu partai dengan partai lainnya, menurut dia, baru sebatas komunikasi.

"Makanya PDI-P sendiri masih akan memantau dinamika perpolitikan di Jakarta. Dari DPP belum ada arahan untuk mendeklarasikan pasangan calon yang didukung, selain itu kami masih menyelesaikan pencalonan untuk daerah selain Jakarta," lanjut Andreas.

Sebelumnya sejumlah partai yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan menyatakan dukungan ke beberapa calon yang berbeda. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan dukungan kepada Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera.

PKS mengklaim telah mendapat restu dari Gerindra selaku pengusung Sandiaga.

Belakangan, Partai Amanat Nasional (PAN) turut mendeklarasikan dukungan kepada Rizal Ramli.

Kompas TV Koalisi Kekeluargaan Bakal Pecah Kongsi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com