Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Akan Uji Coba Senjata Baru di Armada Jaya 2016

Kompas.com - 19/08/2016, 16:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengungkapkan, jajarannya akan menggelar uji coba sejumlah senjata baru di latihan puncak TNI AL, Armada Jaya 2016.

Senjata yang diuji coba adalah adalah peluru kendali antikapal permukaan C-705 dan torpedo yang diluncurkan dari kapal permukaan.

“Sebanyak 35 kapal perang akan dilibatkan, berikut 7.000 personel Korps Marinir TNI AL. Ini sesuai dengan doktrin Sistem Senjata Armada Terpadu yang terdiri dari empat unsur utama, yaitu kapal perang, Korps Marinir, pangkalan TNI AL, dan pesawat udara, didukung sistem logistik dan komando pengendalian,” kata Ade kepada pers, di Markas Komando Lintas Laut TNI AL, di Jakarta, Jumat.

Armada Jaya 2016 merupakan latihan puncak ke-34 yang dilaksanakan TNI AL selama ini.

Semua konsep dan doktrin pertempuran dengan berbagai skenarionya akan diuji untuk kemudian dievaluasi dan ditingkatkan.

Kali ini, Armada Jaya 2016 akan digelar di Laut Jawa sekitar Banongan, Jawa Timur, pada pekan kedua September nanti.

TNI AL memiliki beberapa peluru kendali yang berbeda-beda kelas dan peruntukannya.

Di antaranya adalah Exocet MM-38 Block I sampai Block III yang sejak dibeli sampai sekarang telah berkali-kali digelar di operasi dan medan penugasan.

Juga peluru kendali Yakhont buatan Rusia, yang bisa beroperasi hingga jarak sekitar 300 kilometer dari kapal perang yang menjadi basis peluncuran.

Sedangkan C-705 buatan China dirancang untuk ditembakkan dari landasan kapal perang kelas 1.000-4.000 ton dengan metode yang relatif baru karena selama ini sistem arsenal TNI AL mengacu pada sistem dan metode gelaran menurut Barat dan Timur.

Kompas TV TNI AL: Tembakan Peringatan Sesuai Prosedur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com