JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menegaskan bahwa demokrasi tidak hanya mengedepankan kebebasan semata, namun juga disertai dengan disiplin.
Hal itu disampaikannya saat berpidato dalam acara Milad ke-8 PKS di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (24/4/2016).
"Dalam konteks demokrasi, saya meminjam apa yang disampaikan oleh Eyang Habibie. Beliau katakan demokrasi itu bukan hanya berbicara tentang kebebasan, demokrasi juga berbicara tentang disiplin," ujar Sohibul dalam pidatonya.
Menurut Sohibul, banyak orang yang berpikiran bebas pada akhirnya menjadi orang yang sulit diajak bekerja sama dalam sebuah institusi.
Sohibul mengingatkan para kadernya bahwa dalam institusi ada batas-batas yang harus diperhatikan. Sohibul mengatakan, visi dan misi PKS yang sangat besar tidak mungkin bisa dijalankan dengan baik jika para pimpinan hanya memberikan ruang-ruang kebebasan kepada kader, tanpa dibingkai dengan aturan-aturan kedisiplinan.
"Kita sebagai bangsa Indonesia secara umum punya kosmologi melihat aturan main itu sebagai sesuatu yang mengekang," katanya.
Sohibul membantah bahwa pesan dalam pidatonya tersebut menyinggung persoalan etik yang dihadapi politisi PKS Fahri Hamzah. Menurut dia, pesan tersebut diambil dari makalah yang ia tulis dan hal itu berlaku universal.
"Itu kami berbicara bagaimana politik kita ke depan, kita tidak berbicara orang per orang," kata Sohibul.
(Baca juga: Presiden PKS Berharap Fahri Hamzah Dapat Pencerahan Setelah Bertemu SBY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.