Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Sambangi Pabrik Sagu Terbesar di Papua

Kompas.com - 01/01/2016, 15:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

SORONG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyambangi pabrik sagu milik Perum Perhutani di Distrik Kais, Sorong Selatan, Jumat (1/1/2015).

Kedatangannya ke pabrik tersebut disambut dengan tari Yembo oleh masyarakat desa Kais sebagai bentuk ucapan selamat datang.

Jokowi tiba bersama ibu negara, Iriana Widodo dan Menteri Pariwisata, Arief Yahya menggunakan heli TNI Angkatan Udara.

"Saya ingin ada pabrik tepung sagu ini bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya," ujar Jokowi dalam sambutannya di pabrik sagu di Kais, Sorong Selatan, Jumat siang.

Jokowi berharap, Perum Perhutani memberdayakan masyarakat sekitar pabrik sebagai pekerjanya.

Pabrik tersebut merupakan yang terbesar di Papua dengan luas pabrik 5 hektar. Sementara konsesi lahan hutan sagunya mencapai 16 ribu hektar.

Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar menyatakan, luas lahan sagu di Papua Barat sebesar 600 ribu hektar.

Sementara itu, di Sorong Selatan, hutan sagu yang dapat dimanfaatkan untuk produksi seluas 349 ribu hektar.

Menurut Mustoha, keberadaan pabrik sagu akan mempercepat proses pengolahan dengan jumlah yang banyak.

"Masyarakat petani sagu tradisional papua hanya sanggup mengolah satu batang sagu selama dua minggu karena belum ada alat pengolah yang meningkatkan produksi," kata Mustoha.

Tak hanya itu, ampas sagu yang biasanya terbuang juga dapat diolah menjadi bahan baku energi.

Sementara bahan bakunya diambil langsung dari masyarakat Kais yang tinggal di sekitar pabrik dengan harga Rp 9.000 rupiah per tual.

"Hasil produksi pabrik sagu ini dapat dimanfaatkan sebagak alternatif untuk substitusi beras yang didatangkan dari Jawa sehingga tepung sagu ini bisa sebagai cadangan makanan masyarakat papua," kata Mustoha.

"Saya berharap pembangunan pabrik ini didukung juga oleh sinergi BUMN karena kita dan masyarakat Kais butuh dukungan listrik, depo BBM, klinik, pendidikan, kantor pos, perbankan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com