Kendati demikian, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menilai kasus yang tengah diusut Mahkamah Kehormatan Dewan dan Kejaksaan Agung tersebut tak akan berpengaruh terhadap raihan suara Golkar di pilkada.
"Tidak ada hubungannya," kata Idrus di Jakarta, Minggu (6/12/2015).
Idrus menegaskan, kasus Novanto saat ini tengah diusut oleh MKD dan Kejagung, dan belum ada fakta yang menyatakan Setya Novanto bersalah.
Dia pun berpesan agar publik tidak terpengaruh dengan opini yang berkembang, dan melihat pada fakta hukum yang ada.
"Di republik ini kadang-kadang opini tercipta tidak sesuai dengan fakta," ucap Idrus.
Alih-alih pesimistis dengan perolehan suara Golkar, Idrus justru yakin partainya bisa meraup kemenangan signifikan.
Di tengah dualisme kepemimpinan yang masih belum usai, kata dia, dua kubu Partai Golkar terus bekerjasama untuk mendulang suara.
Bahkan, dalam kampanye di sejumlah daerah, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono kampanye bersama.
"Pada pilkada periode lalu, Golkar menang 59 persen. Kami punya keyakinan perubahannya tidak begitu signifikan, dan yang basisnya Golkar dan incumbent, insya allah Golkar menang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.