Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kinerja Kabinet Lebih Baik

Kompas.com - 06/07/2015, 15:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Wacana perombakan kabinet yang menguat dalam beberapa pekan terakhir menjadi cerminan besarnya desakan akan perubahan komposisi Kabinet Kerja. Tak hanya partai politik, sejumlah elemen masyarakat pun turut menyuarakan penilaian. Ketidakpuasan publik terhadap kinerja kabinet semata-mata demi kemajuan yang lebih baik.

Sorotan terhadap Kabinet Kerja tersebut terungkap saat pengumpulan opini lewat jajak pendapat Kompas pekan lalu. Secara umum, publik menyatakan tidak puas terhadap kinerja para menteri yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Setiap lima responden, tiga di antaranya (59,3 persen) menyuarakan hal demikian. Namun, terhadap kinerja pembantu Presiden di beberapa bidang pembangunan, lebih dari separuh publik merasa puas.

Di bidang infrastruktur, misalnya, sekitar separuh publik menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah. Demikian pula di bidang pendidikan, tak kurang dari 56 persen responden menyatakan puas. Kinerja bidang kesehatan juga mendapat tanggapan positif publik. Mayoritas responden (63 persen) menyatakan puas terhadap kinerja di bidang itu.

Pembangunan infrastruktur yang meliputi transportasi, jalan raya, waduk, dan penyediaan sarana perumahan bagi rakyat mendapat apresiasi dan perhatian publik. Meski sebagian pembangunan infrastruktur merupakan kelanjutan dari program kabinet pemerintahan sebelumnya, percepatan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan mendapat dukungan publik.

Di bidang pendidikan, pelaksanaan kurikulum pendidikan yang tidak kaku justru mendapat sambutan baik dari publik. Ujian nasional yang kini bukan satu-satunya syarat penentu kelulusan dipandang sebagai wujud niat baik pemerintah memperbaiki mutu pendidikan setahap demi setahap.

Program Kartu Indonesia Sehat yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dianggap memberikan rasa aman terhadap jaminan kepastian pelayanan kesehatan. Meski realisasinya sebagian masyarakat belum mendapatkan layanan sebagaimana mestinya, kehadiran program ini setidaknya dipandang positif oleh publik.

Sorotan

Menyoal kinerja pemerintah, publik memberikan beberapa catatan yang bisa menjadi perbaikan oleh Kabinet Kerja ke depan. Di ranah ekonomi, kinerja kabinet menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dinilai mayoritas publik tidak memuaskan (64,3 persen). Penilaian senada diberikan terhadap pembangunan di wilayah perbatasan. Hampir separuh publik menyatakan tak puas atas upaya pemerintah membangun daerah-daerah di perbatasan.

Dalam ranah pemenuhan rasa keadilan, separuh publik juga menyatakan tak puas terhadap kinerja penegakan hukum tanpa tebang pilih. Pedang keadilan masih dirasakan publik tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Demikian halnya dalam pemberantasan korupsi. Lebih dari separuh responden (56,4 persen) menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemberantasan korupsi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com