Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kinerja Kabinet Lebih Baik

Kompas.com - 06/07/2015, 15:00 WIB

 

Kasus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) versus Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang mencuat beberapa waktu lalu menunjukkan lemahnya koordinasi dan komunikasi di antara lembaga negara yang mengampu bidang hukum.

Sembilan bulan pertama jalannya pemerintahan Jokowi-Kalla, publik menilai perekonomian yang paling buruk kinerjanya. Sebaliknya, kinerja pemerintahan paling baik dicapai dalam kesejahteraan sosial. Seiring dengan penilaian itu, rasa ketidakpuasan publik dialamatkan kepada tiga menteri koordinator (menko) yang mengoordinasi.

Menko Bidang Perekonomian menuai penilaian ketidakpuasan paling tinggi. Tiga dari lima responden menyatakan tak puas terhadap kinerja kementerian di bawah koordinasi Sofyan Djalil. Kondisi perekonomian Tanah Air yang dinilai tak kunjung membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya jadi penyebab ketidakpuasan publik. Harga beras yang melonjak tinggi, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terus merosot, dan harga bahan bakar yang cenderung terus naik menjadi bahan referensi penilaian publik terhadap kementerian tersebut.

Kinerja Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga dinilai publik tak memuaskan. Meski program kerja kementerian di bawah koordinasinya, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Kesehatan, mendapat sambutan baik dan dinilai positif, publik kurang melihat peran dan fungsi koordinasi yang dijalankan Puan Maharani.

Penilaian serupa dituai Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Sebagai pembantu Presiden, publik belum melihat kinerja menonjol. Alih-alih mendapat apresiasi, Tedjo sempat menuai kecaman saat konflik KPK versus Polri Januari silam. Beberapa pernyataan Tedjo sempat membuat polemik.

Hanya satu menko yang dinilai positif kinerjanya, yakni Menko Bidang Kemaritiman. Kinerja Indroyono Soesilo di bidang kemaritiman tersebut diapresiasi sebagian publik. Hal ini terkait erat dengan penilaian positif terhadap kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dari 34 menteri dalam kabinet, publik menilai kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan yang paling baik.

Perombakan

Capaian kinerja menteri yang dipandang belum maksimal oleh publik tak lepas dari komposisi kabinet secara umum. Dalam penempatan posisi menteri, formula Presiden Jokowi untuk kabinet dinilai mayoritas publik (63,1 persen) belum tepat. Publik sesungguhnya tak mempermasalahkan latar belakang menteri. Dari unsur partai politik ataupun nonparpol seyogianya bukan prioritas utama penentuan orang nomor satu di kementerian. Kompetensi atau keahlian seseorang di bidang tertentu menjadi syarat utama peningkatan kinerja.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com