Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekrit Rakyat kepada Presiden

Kompas.com - 30/06/2015, 15:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Jumat sore, 26 Juni 2015, di sebuah tempat, di tepi Jalan Prof Dr Soepomo SH, Tebet, Jakarta Selatan, lembaga swadaya masyarakat yang menamakan dirinya Dekrit Rakyat mengadakan diskusi "Seleksi Komisioner KPK dan Upaya Pelemahan Pemberantasan Korupsi di Era Jokowi".

Para pembicara dalam diskusi yang dihadiri para wartawan ini antara lain Ray Rangkuti, Chalid Muhammad, Romo Benny Susetyo, Sri Palupi, Riza Damanik, Dani Setiawan, Arif Susanto, Haris Azhar, dan perempuan cantik anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK), Yenti Garnasih.

Seusai diskusi, Sri Palupi, Ray Rangkuti, Romo Benny, dan Chalid Muhammad mengeluarkan beberapa pernyataan sebagai kesimpulan, antara lain tertuju kepada Presiden Joko Widodo.

"Presiden harus benar-benar menjalankan komitmen pemberantasan korupsi dan memperkuat KPK dengan betul-betul menolak revisi UU KPK serta memecat para menteri dan pembantunya yang pro revisi UU KPK," demikian pernyataan yang disampaikan Palupi.

Pernyataan lain berbunyi, "Kalau kekuatan politik untuk memperlemah KPK dan pemberantasan korupsi tidak bisa dilawan, lebih baik Presiden membubarkan KPK."

Sebelum Dekrit Rakyat mengeluarkan pernyataan itu, Presiden Jokowi sudah menyatakan menolak revisi UU KPK. Mengapa mesti diserukan lagi pernyataan penolakan revisi UU KPK oleh Dekrit Rakyat? Apakah ada kesangsian terhadap sikap Jokowi?

Menurut para tokoh Dekrit Rakyat, seperti Romo Benny, Chalid Muhammad, Palupi, dan Ray Rangkuti, pernyataan kepada Jokowi justru untuk memperkuat sikap Jokowi.

Di tengah diskusi, Ray Rangkuti sempat berseloroh dengan mengatakan, setelah acara ini siapa tahu Romo Benny diundang Jokowi ke istana. "Para mahasiswa sudah diundang ke istana, demikian juga para tokoh LSM. Sekarang giliran para tokoh agama, termasuk Romo Benny. Siapa, sih, yang tak mau diundang Presiden? Dulu setelah para tokoh agama diundang ke istana, keluar pernyataan tentang kebohongan pemerintah, ha-ha-ha," ujar Ray bercanda.

Setelah para wartawan meninggalkan tempat diskusi, Chalid Muhammad dan Ray Rangkuti membahas penampilan para staf khusus yang kini bekerja di kalangan Istana Kepresidenan. Banyak kritik keras dan pedas yang disampaikan kedua tokoh muda ini.

Ray dan Chalid sempat memperbandingkan para staf khusus dulu dan kini. "SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) cukup cerdas dan piawai memilih orang-orangnya untuk staf khusus," ujar Ray.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com