Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Insinyur Pertanian Jangan Ada di Kantor

Kompas.com - 26/12/2014, 10:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


SUBANG, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo kembali menekankan target pemerintah melakukan swasembada pangan dalam waktu tiga tahun. Jokowi pun memberikan sejumlah instruksi agar target itu tercapai di hadapan kepala daerah dan kelompok tani di Balai Besar Penelitian Tanam Padi, Desa Sukamandi, Subang.
 
"Saya titip agar insinyur pertanian kita jangan ada di kantor! Harus di lapangan dan memberikan bimbingan ke kelompok tani, kesulitan dan kekurangannya apa. Semua harus kembali ke sawah ke kebun," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya ke Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12/2014).
 
Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana itu melihat insinyur pertanian saat ini justru lebih banyak ditempatkan di administrasi. Padahal, petani membutuhkan bimbingan ilmu bagaimana meningkatkan hasil taninya.
 
Jokowi menyebutkan potensi bibit padi Inpari yang dibuat oleh Balai Besar bisa menghasilkan 8 juta ton. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sudah mengecek ke sejumlah petani di lapangan dan tak pernah ada yang bisa mencapai angka maksimal itu.
 
"Paling-paling hanya 4,5-5 juta ton. Di dalam balai desa dilakukan secara cermat, teliti dan tau betul apa yang dilakukan, tapi di lapangan tidak pernah diberikan bimbingan," keluh Jokowi.
 
Selain itu, Jokowi juga meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimoeljono untuk menyetop protek perluasan kantor di Jakarta. 

"Kalau kebanyakan insinyur kita di kantor, padahal kebutuhan kita di lapangan banyan untuk mengecek kualitas jalan, kualitas irigasi dan bendungan. Semua harus di lapangan agar kita tidak kalah berkompetisi," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com