Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Rusman, Penjahit Pakaian Langganan Jokowi

Kompas.com - 15/10/2014, 05:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat pertama kali memutuskan mencemplungkan diri ke dunia jahit-menjahit, tak pernah terlintas di pikiran Rusman akan menjahitkan pakaian presiden. Namun, ternyata itulah yang terjadi kini.

Presiden terpilih Joko Widodo memilih menjahitkan pakaian bakal pelantikannya di Feng Sin Tailor milik Rusman. Penyedia jasa jahit tersebut sudah menjadi langganan Jokowi sejak menjahitkan baju pelantikan sebagai Gubernur DKI Jakarta dua tahun silam.

"Sejak Pak Jokowi jadi gubernur, sudah puluhan baju yang beliau pesan di saya. Jenisnya dari mulai kemeja putih, batik, bahkan jas," cerita Rusman kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2014).

Rusman mengaku senang saat dimintai menjahitkan baju Jokowi. "Soalnya gampang, beliau enggak pernah pesan yang neko-neko. Ukurannya juga sudah dua tahun ini enggak berubah," beber pria yang sudah aktif menjahit sejak tahun 1970-an ini.

Jika ditanya kesulitan, Rusman mengklaim tak pernah mengalaminya. Gaya berpakaian Jokowi yang sederhana membuat Rusman mudah saja menjahitkannya.

"Enggak pernah cerewet juga soal baju," ucap dia.

Di antara semua pakaian Jokowi, Rusman mengakui, ada pakaian yang lebih sulit dibuat, yaitu kemeja batik. Pasalnya, ia harus menyesuaikan motif batik dengan pola pakaiannya. Biasanya pun Jokowi selalu membawa bahan batik sendiri sehingga menjadi tantangan tersendiri dari Rusman untuk menyesuaikannya.

"Batiknya macam-macam. Biasanya beliau beli (bahan) dari Solo," terang dia.

Untuk sebuah kemeja batik, Rusman mematok harga Rp 500.000-Rp 750.000. Harga tergantung dari bahan batik karena ada bahan-bahan tertentu yang harus ditambahkan kain furing.

Naik kelas

Bagaimanapun, Rusman mengakui bahwa dirinya naik kelas. Bila tadinya ia terbiasa menjahit untuk orang nomor satu di Jakarta, kini ia dapat menjahitkan baju untuk orang nomor satu di Indonesia. Kendati demikian, ia masih belum mengetahui apakah ia akan seterusnya menjadi penjahit langganan Jokowi atau tidak.

"Belum tahu, kalau dipanggil tentu saja akan datang," cetusnya.

Adapun Feng Sin Tailor sudah berdiri sejak tahun 1939, dan sejak zaman Orde Baru sudah melayani pesanan baju dari menteri-menteri. Saat ini tempat yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari V, Jakarta Pusat, tersebut memiliki sekitar 10 penjahit yang bekerja di gedung yang terpisah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Hadapi Laporan Nurul Ghufron, Dewas KPK: Kami Melaksanakan Tugas

Nasional
MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

MK Tolak Gugatan PPP Terkait Perolehan Suara di Jakarta, Jambi, dan Papua Pegunungan

Nasional
11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

11 Korban Banjir Lahar di Sumbar Masih Hilang, Pencarian Diperluas ke Perbatasan Riau

Nasional
Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Perindo Resmi Dukung Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jatim 2024

Nasional
KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

KPK Usut Dugaan Pengadaan Barang dan Jasa Fiktif di PT Telkom Group, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Nasional
Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Anggota DPR Sebut Pembubaran People’s Water Forum Coreng Demokrasi Indonesia

Nasional
Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Namanya Disebut Masuk Bursa Pansel Capim KPK, Kepala BPKP: Tunggu SK, Baru Calon

Nasional
Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Tutup Forum Parlemen WWF, Puan Tekankan Pentingnya Ketahanan Air

Nasional
Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Singgung Kenaikan Tukin, Jokowi Minta BPKP Bekerja Lebih Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com