Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harus Berani Ambil Keputusan meskipun Menyakitkan Rakyat

Kompas.com - 22/09/2014, 12:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pakar etika politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno, meminta presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk berani mengambil keputusan meski menyakitkan rakyatnya. Salah satu keputusan menyakitkan yang mesti diambil Jokowi ialah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Sorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan yang menyakitkan. Subsidi BBM itu hanya bikin bangsa ini boros," kata Magnis dalam diskusi bertajuk Etika Politik Impian Rakyat di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Magnis menjelaskan, tidak peduli seberapa besar respons publik itu, jika meyakini kebijakannya bermanfaat untuk rakyat banyak, seorang pemimpin harus tetap mengambil keputusan tersebut. Namun, pemimpin harus berusaha menjelaskan kepada rakyat dengan sebaik-baiknya agar mereka mengerti mengapa kebijakan itu diambil.

"Harus dijelaskan kalau subsidi BBM bisa dipakai untuk banyak hal, terutama untuk orang miskin. Sekarang kita bikin bensin murah, tapi angkutan umum tidak ada," ujar Magnis.

Magnis mencontohkan keadaan di negara-negara maju di Eropa. Menurut dia, subsidi yang diberikan bukan untuk bahan bakar minyak, melainkan untuk fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan untuk masyarakat banyak.

"Di negara besar, transportasi umum disubsidi. Itu kenapa dia bisa bagus. Rakyat kecil nanti akan merasakan keuntungan," ucap dia.

Jokowi siap menaikkan harga BBM bersubsidi meski kebijakan tersebut dianggap tidak populer oleh masyarakat. Bagi Jokowi, yang terpenting, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi itu disertai pengalihan anggaran untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. (Baca: Bakal Naikkan Harga BBM, Jokowi Siap Tak Populer)

Adapun wakil presiden terpilih Jusuf Kalla berpendapat, sebaiknya harga BBM bersubsidi dinaikkan pada awal pemerintahan mendatang. Menurut Kalla, menaikkan harga BBM menjadi satu-satunya langkah untuk menyelamatkan keuangan negara. (Baca: Setelah Dilantik, Jusuf Kalla Ingin Harga BBM Naik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com