Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Gabung ke PDI-P, Apa Kabar Win-HT?

Kompas.com - 17/05/2014, 13:44 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencalonan Ketua Umum Hanura Wiranto dan pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden Partai Hanura otomatis bubar setelah Hanura bergabung dalam koalisi PDI Perjuangan.

Dengan bergabung ke poros koalisi PDI-P, Hanura resmi mengusung Joko Widodo dalam pencalonan presiden 2014.

"Itu kan pasangan capres dan cawapres. Kalau memang tidak ada peluang untuk pasangan itu eksis, otomatis tidak akan kita wacanakan lagi untuk pilpres mendatang, itu kan otomatis," kata Wiranto di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (17/5/2014).

Wiranto mengaku memutuskan untuk bersama-sama PDI-P, Partai Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa mengusung Jokowi dan cawapresnya nanti dalam Pilpres 2014.

Dia memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan PDI-P yang sudah terbangun selama lima tahun terakhir, dan berada di luar kekuasaan.

"Saya, selaku pemegang mandat Hanura, mengambil ketetapan, tidak mungkin kebersamaan yang sudah kita bangun lima tahun itu dengan gampang kita lepaskan, kita lupakan," ujar Wiranto.

Hanura, kata Wiranto, merasa memiliki satu platform politik yang sama dengan PDI-P.

Keputusan untuk bergabung dengan poros koalisi PDI-P ini disampaikan Wiranto seusai mengikuti pertemuan dengan Megawati.

Saat menemui Mega hari ini, Wiranto tidak didampingi Hary Tanoesoedibjo. Sebelum bertemu Megawati, Wiranto sudah membicarakan kemungkinan kerja sama ini dalam pertemuannya dengan Jokowi, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo.

Partai Hanura sebelumnya mengusung Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai bakal presiden dan wakil presiden. Namun, perolehan suara Hanura dalam pemilu legislatif beberapa waktu lalu tidak memungkinkan bagi partai itu untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com