Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Nyapres", Tak Ada "Underdog Effect" di Capres Lain

Kompas.com - 15/03/2014, 08:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar komunikasi politik Effendi Ghazali menilai pencapresan Joko Widodo oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) tak akan menimbulkan underdog effect pada kontestasi politik tahun ini. Terlebih lagi jika, pesaing Jokowi adalah orang-orang "lama" yang sangat berhasrat menduduki jabatan RI 1.

Underdog effect merupakan dukungan yang muncul dari publik terhadap calon yang tidak diunggulkan. Hal ini muncul karena rasa simpati terhadap seorang kandidat. Sementara itu, bandwagon effect merupakan dukungan dari publik mengikuti suara mayoritas.

Pengumuman pencapresan Jokowi kemarin, menurut Effendi, tentu saja memberikan euforia di pihak pendukung Jokowi. "Justru yang sedang dialami Jokowi bisa merupakan bandwagon effect," kata Effendi kepada Kompas.com, Jumat malam (14/3/2014).

Di sisi lain, jika melihat kompetitornya adalah orang-orang lama yang ingin jadi presiden, maka dalam hari-hari ini agak sulit menemukan underdog effect atau munculnya simpati kepada capres lainnya.

Persoalan bagi Jokowi, lanjut Effendi, tinggal membuat benteng menghadapi serangan-serangan pihak lain yang pasti akan lebih gencar dan lebih terfokus pada mantan walikota Surakarta itu, yang kini sudah diberi mandat "nyapres".

"Nah kalau dia bersih, sebagaimana karakter utama yang melekat padanya, maka tentu Jokowi bisa melenggang sampai finish," lanjut Effendi.

Namun demikian, lanjutnya, biasanya peristiwa besar seperti ini akan diikuti juga oleh peristiwa-peristiwa besar lainnya. "Tapi semuanya bagus, karena kontestasi fakta dan data yang akurat, bagus bagi perjalanan bangsa ke depan. Semoga Indonesia mendapat capres terbaik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com