Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mandat Megawati untuk Jokowi

Kompas.com - 15/03/2014, 08:30 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Teka-teki tentang calon presiden yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) terjawab sudah. Melalui mandat tulisan tangan, Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri menunjuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal calon presiden partai ini.

Keputusan tersebut keluar dua hari setelah Megawati berziarah ke makam Presiden pertama Indonesia, Soekarno, di Blitar Jawa Timur, Rabu (12/3/2014). Saat itu, Jokowi ikut menemani Megawati. Sehari setelah ziarah, Kamis (13/3/2014), beredar luas rumor PDI-P akan mengambil keputusan soal calon presiden.

Rumor tersebut ditepis Sekretaris Jendral PDI-P Tjahjo Kumolo. Dia mengatakan, keramaian di kantor pusat partainya hanyalah rapat rutin. Meskipun, kata dia, ada 75 tamu terdaftar hadir malam itu. Di antara 75 tamu itu, ada 60 pengusaha. Menurut Tjahjo, puluhan tamu tersebut datang bukan karena diundang, melainkan berdasarkan inisiatif mereka sendiri.

Dalam pertemuan tersebut, para tamu mendengarkan paparan soal platform kebijakan bila PDI-P berkuasa. Megawati ada di sana. Meski hanya sekitar satu jam. Dia datang agak terlambat, lalu meninggalkan kantor itu lebih awal bersama Wakil Sekretaris Jendral PDI-P Hasto Kristiyanto.

Sinyal

Belakangan Tjahjo mengatakan bahwa Megawati pada malam itu bertemu Jokowi. Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI-P Puan Maharani. Tjahjo tak menyebutkan lokasi pertemuan.

Di depan Puan, kata Tjahjo, Megawati meminta Jokowi bekerja keras menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar RI 1945, dan Pancasila. Selain itu, Jokowi juga diminta menjalankan konsep Trisakti yang diwariskan Presiden Soekarno dalam mengambil semua keputusan.

Trisakti adalah prinsip berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Perintah Megawati selanjutnya, kata Tjahjo, Jokowi wajib menyejahterakan rakyat Indonesia dan memegang semangat pro-rakyat dalam setiap keputusan politik dan pembangunan menuju Indonesia Hebat, seperti cita-cita para proklamator.

Lalu, kejutan itu pun terungkap ke publik, Jumat (14/3/2014). Jokowi yang sedang melakukan blusukan ke Rumah Si Pitung di Marunda, Jakarta Utara, mengaku sudah mendapatkan mandat dari Megawati untuk menjadi calon presiden PDI-P. Jokowi pun mengatakan siap menjalankan mandat itu.

Menurut Jokowi, dia sudah merasakan sinyal bakal diusung sebagai calon presiden PDI-P sejak empat bulan lalu. Dia tak menampik bahwa sinyal semakin kuat saat dia diminta menemani Megawati menziarahi makam Bung Karno.

Bersamaan dengan saat Jokowi membuat pernyataan soal mandat untuknya itu, seluruh elite PDI-P berkumpul di Lenteng Agung, lokasi kantor pusat PDI-P. Sekitar pukul 14.45 WIB, Megawati menulis perintah harian di atas selembar kertas. Tulisan tangan.

Ini adalah isi dari perintah harian yang langsung ditulis oleh Megawati:

"Perintah Harian: Merdeka!"

"Saya selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan; kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati, keadilan, dan kejujuran di manapun kalian berada!"

1. Dukung Bapak Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
2. Jaga dan amankan jalannya pemilu legislatif terutama di tps-tps dan proses penghitungan yang berjalan dari segala bentuk kecurangan dan intimidasi.
3. Teguh dan tegarkan hati dalam mengawal demokrasi di Republik Indonesia tercinta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com