Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Prihatin soal Bentrok di Jember

Kompas.com - 12/09/2013, 16:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Koordinator Bidang Polhukam Djoko Suyanto mengaku prihatin atas kerusuhan di Desa Puger Kulon, Jember, Jawa Timur. Djoko meminta aparat Kepolisian mengusut tuntas kerusuhan yang menewaskan satu orang itu.

"Saya minta diselidiki yang betul bagaimana. Apakah itu benar antara Sunni dan Syiah?" kata Djoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Djoko mengatakan, seharusnya pemimpin kelompok masing-masing berperan dalam mengendalikan, membimbing, dan mengawasi umat. Semua masalah bisa diselesaikan tanpa ada kekerasan. Para pemimpin harus ikut bertanggung jawab.

"Aparat keamanan kan tugasnya menjaga supaya tidak terjadi bentrok seperti itu. Kalau cikal bakal bentroknya sangat tergantung kepada kelompok sosial masyarakat itu sendiri," pungkas Djoko.

Seperti diberitakan, bentrokan menewaskan Eko Mardi Santoso (45), warga Desa Puger. Bentrokan berawal dari perayaan karnaval untuk memperingati 17 Agustus yang dilakukan simpatisan Pondok Pesantren Darus Solihin.

Karnaval itu sudah dilarang oleh Muspida dengan alasan dikhawatirkan memicu bentok seperti yang terjadi tahun 2012. Bahkan polisi sudah memasang barikade di jalan masuk dan keluar ponpes.

Namun, simpatisan ponpes memaksa menggelar karnaval dengan menjebol barikade. Saat pondok dalam keadaan sepi ditinggal karnaval, tiba-tiba sekelompok massa lain yang kontra karnaval menyerang ponpes dan merusak sejumlah fasilitas seperti masjid dan bangunan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com