Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Puan Maharani di Peluncuran Buku tentang Taufiq dan Megawati

Kompas.com - 04/09/2013, 16:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani ternyata belum dapat sepenuhnya lepas dari kesedihan sepeninggal sang ayah, Taufiq Kiemas, yang meninggal dunia beberapa waktu lalu. Puan tak kuasa menahan air matanya saat peluncuran buku yang berkisah  tentang Taufiq Kiemas dan ibunya, Megawati Soekarnoputri, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Wajah Puan yang awalnya sumringah mendadak memerah dan dari kedua matanya berlinang air mata saat membedah buku berjudul "Pak Taufiq dan Bu Mega" karya jurnalis Rahmat Sahid itu. Ia tak kuasa menahan tangis saat membaca halaman 135 buku itu mengenai "Cerita Makan, Film, dan Politik" yang mengupas keseharian keluarga Taufiq dan Megawati.

"Hari-hari ini (saat itu) yang terlihat di keluarga kami bertiga, kemudian sekarang berkurang, hanya tinggal Ibu (Megawati) dan saya. Tentu juga saya harus mengatakan kami memang keluarga politik," kata Puan, sambil mengambil sehelai tisu untuk menyeka air matanya.

KOMPAS.com/Indra Akuntono Buku
Ia kemudian mengungkapkan sejumlah hal tentang keluarganya. Puan mengatakan, ia beserta kedua orangtuanya merupakan tandem politik yang telah bersinergi dalam waktu lama.

Dalam kesempatan ini, Puan juga bercerita bahwa saat kongres PDI Perjuangan yang digelar di Bali beberapa tahun lalu, ia bersama Taufiq kompak mendukung Megawati sebagai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Saat itu, kata Puan, muncul dinamika di internal PDI Perjuangan yang sangat tajam, terlebih saat muncul wacana dirinya akan dijadikan Wakil Ketua Umum PDI Perjuangan.

Menurut Puan, dalam kongres itu seperti terjadi dua faksi terkait Ketua Umum PDI Perjuangan berikutnya antara Taufiq Kiemas dan Megawati. Namun, dalam kesempatan yang sama, Taufiq meminta Puan untuk mendukung Megawati menjadi ketua umum. Untuk urusan politik, Puan mengaku ditempa keras oleh kedua orangtuanya. Pesannya sangat tegas, dalam politik tak ada waktu mengeluh apalagi menangis. Bagi Puan, Taufiq dan Megawati ibarat dua sayap yang melindunginya.

"Bahwa ada mama, papa dan saya. Jadi ya sudah, kalau orang lain bisa dipecah-pecah, dipisah-pisah, kami bertiga tidak akan bisa dipecah," ujarnya.

Dalam keluarganya, Puan mengaku sebagai anak yang sangat disayangi Taufiq. Sebagai orangtua, Taufiq dianggapnya sangat frontal dalam menunjukkan rasa sayang kepadanya. Hal ini  berbanding terbalik dengan Megawati yang lebih tenang dan pandai menahan emosi.

"Taufiq Kiemas itu sering telepon, sudah umur segini bisa 15 kali ditelepon sehari. Telepon terus, itulah bapak saya, dan itu jadi satu kehilangan buat kami semua," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com