Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Diminta Tarik Dubes RI di Kairo

Kompas.com - 15/08/2013, 13:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk menarik Duta Besar RI di Mesir sebagai bentuk protes atas aksi pembantaian terhadap para pendukung mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi. Penarikan itu juga dinilai sebagai bentuk penentangan Pemerintah Indonesia atau rezim militer yang mengkudeta Mursi.

"Presiden SBY sebaiknya tarik Dubes RI di Kairo sebagai bentuk protes terhadap aksi pembantaian brutal yang dilakukan militer Mesir terhadap demonstran warga sipil di Kairo," ujar Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq di Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, Pemerintah Indonesia bisa menjadi pelopor untuk menggerakkan dunia internasional mengecam aksi kekerasan itu. Apalagi, katanya, Wakil Presiden Mesir Mohamed ElBaradei sudah mengundurkan diri.

"Penarikan dubes ini menjadi penting untuk ikut mendorong reaksi dunia internasional, apalagi Indonesia diakui sebagai barometer negara muslim demokratis," kata Mahfudz.

Seperti diberitakan, angkatan bersenjata Mesir menggulingkan pemerintahan Presiden Muhammad Mursi beberapa waktu lalu. Militer Mesir beranggapan Mursi tengah mengejar agenda Islam dan gagal mengatasi masalah ekonomi di negara itu. Tentara mengatakan bahwa Mursi, pemimpin terpilih secara demokratis telah gagal memenuhi tuntutan rakyat. Mursi lalu dijadikan tahanan rumah.

Sejumlah pejabat partai Ikhawanul Muslimin juga ditangkap oleh militer. Gelombang masyarakat pro dan anti Mursi masih terus melancarkan aksi unjuk rasa di negara itu. Sejak kudeta terhadap Mursi terjadi, demonstran pendukung Mursi tak henti-hentinya melancarkan protes. Pihak militer Mesir yang kini berkuasa juga melancarkan penembakan terhadap para demonstran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com