Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kafe Larang Penjualan Koran Milik Murdoch

Kompas.com - 10/08/2013, 19:46 WIB
Harry Bhaskara

Penulis


BRISBANE, KOMPAS.com – Kampanye pemilu di Australia telah mendorong pemilik sebuah kafé untuk menyetop penjualan surat kabar dari penerbit News Corp milik raja media Rupert Murdoch yang dianggap bias.

Tajuk rencana yang ditulis di halaman depan harian The Daily Telegraph telah memicu keputusan tersebut, tutur Patrick Boucher, salah satu dari tiga pemilik kafé Slightly Twisted Refreshments di kawasan Nundah di utara Brisbane.

Tajuk yang berjudul “Tendang Mereka ke Luar” merujuk pada pemerintahan Partai Buruh di bawah pimpinan Perdana Menteri Kevin Rudd. “Ini sudah keterlaluan. Surat kabar yang menulis opininya di halaman depan betul-betul tidak bisa diterima,” tutur Boucher seperti dikutip Brisbane Times, surat kabar rival Murdoch dari kelompok Faifax, Jumat (9/8/2013).

“Tak ada masalah kalau tajuk rencana yang ditempatkan di halaman dalam tapi kalau di halaman depan, ini sudah kelewat batas,” tambahnya.

Boucher mengatakan, ia tak berkeberatan bila pelanggannya membawa surat kabar milik Murdoch ke kafenya. Namun, ia tak lagi menjualnya. Sebagian besar pelanggannya mendukung keputusannya. Namun Boucher tak menyangka reaksi yang luar biasa di media sosial dari pengumuman yang dia tempel di depan café yang juga ia unduh ke dunia maya.

“Rupert Murdoch memakai surat kabarnya untuk mempengaruhi hasil pemilu di Australia untuk kepentingan bisnisnya,” bunyi pengumuman yang ditempel di kafénya.

”Karena itu surat kabar The Courier-Mail dan The Australian tidak akan dijual di kafé ini sampai pemberitahuan lebih lanjut.”

Pengumuman itu juga menulis bahwa Murdoch adalah orang asing yang telah meninggalkan kewarganegaraan Australianya. Dengan demikian, ia telah kehilangan hak untuk berbuat sesuatu dalam politik di Australia.

”Tadinya saya pikir ini hanya soal kecil yang bersifat pribadi, saya tak menyangka reaksinya begitu hebat,” tutur Boucher.

“Dari masukan yang saya peroleh kemarin, saya kira orang pada umumnya tidak memperhatikan bias pemberitaan tersebut tapi dengan situasi dunia persuratkabaran di Brisbane, memang orang pada umumnya tidak sadar sampai ada yang memberi pendapat.”

Boucher mengaku bahwa ia adalah pendukung Partai Buruh, partai yang dilihat sebagai musuh oleh surat kabar milik Murdoch. Ia sekarang menjual surat kabar Sydney Morning Herald dan The Age terbitan Fairfax di kafenya.

Surat kabar kelompok ini sering dilihat lebih imbang dalam pemberitaan. Namun demikian, Boucher mengatakan ia juga akan melarangnya bila ia mengendus pemberitaan yang bias.     \

Larangan di kafé milik Boucher menyusul larangan yang sama terhadap surat kabar The Daily Telegraph di sebuah toko di kota pertanian kecil Wallabadah di dekat kota Tamworth di utara negara bagian New South Wales.

Murdoch menguasai 65 persen sirkulasi surat kabar dengan penjualan lebih dari 17 juta eksemplar seminggu di Australia. Sementara itu, Fairfax hanya menguasai sekitar 25 persen.

Boucher mengatakan bahwa larangannya berlaku paling tidak selama kampanye pemilu. Pemilu di Australia akan berlangsung 7 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com