Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis: Napi di Lapas Indonesia seperti Ikan Teri

Kompas.com - 19/07/2013, 06:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persoalan penghuni lembaga pemasyarakatan melebihi kapasitas tak hanya terjadi sekarang. Mantan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan, sejak masa dia menjabat posisi menteri tersebut kondisi lembaga pemasyarakatan memang sudah tak manusiawi bagi para warga binaan di dalamnya.

“Soal tempat tidur, sebagian di lapas tidak bisa tidur, duduk saja susah, jadi memang sudah kayak ikan teri,” ujar Patrialis di Jakarta, Kamis (18/7/2013). Menurut dia, fasilitas yang ada memang tak sebanding dengan banyaknya jumlah tahanan maupun narapidana di dalamnya.

Tak hanya soal sempitnya ukuran sel, kata Patrialis, pasokan listrik dan air juga adalah persoalan yang terjadi di banyak lembaga pemasyarakatan. Masalah itu disebut sebagai pemicu kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (11/7/2013).

Patrialis menambahkan, para penghuni lembaga pemasyarakatan harus berhadapan pula dengan tak sehatnya fasilitas untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan buang kotoran. "Bahkan di beberapa lapas itu kalau untuk buang air itu ditonton ramai-ramai karena terbuka," kata dia.

Minimnya segala fasilitas tersebut, menurut Patrialis, merupakan faktor yang mengakumulasikan amarah para tahanan dan narapidana. Untuk mengatasi "kemarahan" itu, Patrialis meminta para petugas lembaga pemasyarakatan benar-benar melakukan pembinaan.

Namun, Patrialis meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat juga bertanggung jawab dengan memberikan anggaran untuk dapat menambah kapasitas lembaga pemasyarakatan. “Saya minta kepada Komisi III (DPR), pembangunan lapas bukan lewat APBN-P, tapi APBN reguler dan sistem multiyears," tegas dia.

Bila usulnya itu bisa terealisasi, lanjut Patrialis, pengawasan atas penggunaan dana itu harus dilakukan transparan. "Semua pihak yang terlibat harus menandatangani pakta integritas," tegas dia.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga pernah menjadi anggota Komisi III DPR ini juga mengkritisi sikap pemerintah yang menurut dia selama ini tak memberi solusi. "Menteri dan Wakil Menteri memang harus sering-sering ke lapas. Bukan untuk marah-marah, melainkan (untuk) membina," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com