Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais Sudah Cium Aroma Nepotisme Jokowi Sejak 5 Tahun Lalu

Kompas.com - 25/06/2024, 06:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais mengatakan, dirinya sejak lama sudah memprediksi Presiden Joko Widodo adalah tipe orang yang akan menerapkan nepotisme.

Menurut Amien Rais, narasi nepotisme dan dinasti politik Jokowi yang baru ramai diperbincangkan setelah Gibran Rakabuming maju pilpres, sudah dia bicarakan sejak 5 tahun silam.

Amien Rais menyebut prediksinya itu sudah dia tulis dalam karya-karyanya melalui buku.

Hal tersebut Amien sampaikan usai bertemu Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dalam rangka mendukung amendemen UUD 1945 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

"Di situ sudah ada yang sekarang diramaikan nepotisme, dinasti, itu sudah saya tulis semua. Itu long time ago, 5 tahun lalu sudah saya bicara tentang itu. Jadi bukan baru-baru sekarang," ujar Amien Rais.

"Jadi kekhawatiran saya bahwa nanti Jokowi itu tipenya itu akan ke nepotisme kampungan itu sudah saya prediksi," sambungnya.

Baca juga: Ungkap Sosok Pemicu Mundurnya Demokrasi, Amien Rais: Goodbye, Sir!

Amien Rais memberi contoh terbaru Wali Kota Medan Bobby Nasution yang merupakan menantu Jokowi.

Kini, Bobby hampir dipastikan akan maju di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024 sebagai calon gubernur.

Menurut Amien Rais, Jokowi tidak memiliki fondasi moral dalam bernegara. Dia turut menyentil revolusi mental yang pernah digaungkan Jokowi.

"Jokowi ini tidak ada pondasi moralnya. Karena dia bilang revolusi mental, gundulmu! Mental itu hanya ketika pertandingan sepak bola, tennis dan lain-lain itu mental harus menang. Harus punya mental juara, jangan punya mental pecundang," jelas Amien.

Baca juga: DPD Getol Suarakan Amendemen UUD 1945 agar Presiden Kembali Dipilih MPR, Klaim Prabowo Mau

Amien Rais pun berkesimpulan bahwa presiden yang dipilih rakyat secara langsung belum tentu berkinerja baik.

Untuk itu, Amien Rais mempersilakan agar UUD 1945 dikembalikan ke naskah asli, supaya Presiden bisa kembali dipilih MPR. Dia menegaskan UUD bukanlah kitab suci.

"Nah, jadi, sekarang ini silakan, itu bukan kitab suci undang-undang dasar itu, monggo. Tetapi tentu kita ingatkan hati-hati loh, penguasa di bawah, di belakang konstitusi itu. Kalau kemudian ternyata tidak menjalankan itu kemudian hanya jadi contradictio in terminis. Sudah diperbagus tapi ternyata manusia itu masih kena 4 syndrome tadi, power, sex, money, and fame," imbuh Amien Rais.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Nasional
Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

Bantah Nasdem soal Bakal Cawagub Anies, PKS: Wagubnya Harus Sohibul Iman

Nasional
Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Tak Ada Uang Pengganti, Jaksa KPK Banding Vonis Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Nasional
Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

Rincian Aliran Uang yang Diterima dan Dipakai SYL untuk Pribadi, Keluarga hingga Partai Nasdem

Nasional
Pengacara SYL Singgung 'Green House' Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Pengacara SYL Singgung "Green House" Petinggi Parpol di Kepulauan Seribu dari Uang Kementan

Nasional
Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus 'Like' and 'Subscribe' Konten

Bareskrim: 800 Korban Penipuan WN China Dijanjikan Kerja, Modus "Like" and "Subscribe" Konten

Nasional
Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Hal Memberatkan Tuntutan SYL, Korupsi karena Tamak

Nasional
Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Pakar: Kesadaran Keamanan Data Digital di Indonesia Rendah, Banyak Password Mudah Ditebak

Nasional
Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

Sidang Tuntutan SYL, Nayunda Nabila Kembalikan Uang ke KPK Total Rp 70 Juta

Nasional
Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

Projo Tuding Pihak yang Sudutkan Budi Arie dari Kubu Kalah Pilpres

Nasional
Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

Staf Hasto Lapor Ke LPSK, KPK: Sampaikan Fakta yang Sebenarnya

Nasional
Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Imigrasi Perpanjang Pencegahan Firli Bahuri ke Luar Negeri Sampai 25 Desember 2024

Nasional
KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Usai Rapat Bareng Jokowi, Telkomsigma Sebut Peretasan PDN Bisa Diselesaikan

Nasional
Menkominfo dan Kepala BSSN 'Menghilang' usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

Menkominfo dan Kepala BSSN "Menghilang" usai Ratas PDN di Istana, Tak Ikut Beri Keterangan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com