Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Sosok Pemicu Mundurnya Demokrasi, Amien Rais: "Goodbye, Sir!"

Kompas.com - 05/06/2024, 15:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua MPR Amien Rais mengungkapkan, ada sosok yang dinilai sebagai pemicu mundurnya demokrasi di Indonesia.

Namun, Amien enggan menyebutkan nama tokoh yang dimaksud itu.

Mulanya, Amien ditanya oleh wartawan apakah sepakat dengan pandangan bahwa demokrasi di Indonesia kini mengalami kemunduran.

"Oh ya jelas (mundur). Jadi maaf ya, semua mengatakan ada back sliding democracy, gelontor, bahkan ada yang mengatakan risk to the bottom gara-gara demokrasi yang rusak ini, semua lantas masuk ke jurang yang paling dalam," kata Amien ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Baca juga: Sebut Dirinya Naif karena Lucuti Kewenangan MPR Pilih Presiden, Amien Rais: Saya Minta Maaf

Amien kemudian mengatakan, ada sosok pemicu yang membuat demokrasi Indonesia berjalan mundur.

Sosok tersebut, menurut dia, tidak mengerti demokrasi. Hal ini tercermin dari semua institusi dan lembaga negara yang terkesan diambil alih oleh sosok itu.

"Nah saya enggak sebut nama, ini memang sosok seseorang yang nampaknya tidak mengerti demokrasi, semua diambil alih, ya 94 persen DPR juga agak keenakan diambil alih, mungkin juga salah Beliau-beliau juga, enggak tahu ya," ujar dia. 

"Kemudian lembaga-lembaga tinggi juga dijinakkan, ya lantas semua hanya nggeh-nggeh saja, sekarang seperti ini keadaannya," kata dia.

Baca juga: Amien Rais Kunjungi MPR, Bamsoet: Sebenarnya Pelanggaran, Harusnya Kita yang Berkunjung

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat ini kemudian mengingatkan bahwa merusak lebih mudah dibandingkan membangun.


Dia juga menyebut orang itu sudah merusak demokrasi di Indonesia.

Terakhir, dia mengucapkan selamat tinggal kepada sosok itu dan menyerahkan kepemimpinan Indonesia kelak kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto.

"Jadi saya pikir sudah waktunya, goodbye sir please go back to your asal-usul, kemudian enggak usah cawe-cawe lagi, biarlah Pak Prabowo ambil alih dengan dukungan mayoritas parpol dan masyarakat Indonesia, mudah-mudahan ada harapan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com