Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Kompas.com - 02/05/2024, 15:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku sungkan atau tidak enak hati untuk meminta jatah menteri ke presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto meski keduanya adalah sahabat lama.

"Ya kan ada perasaan sungkan-sungkan juga kan hahaha," ujar Paloh saat ditemui di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).

"(Meski saya) sahabat (dengan Prabowo)," sambung dia.

Paloh mengatakan, sejauh ini, belum ada pembicaraan dengan Prabowo terkait kursi menteri.

Lagipula, kata dia, yang memiliki otoritas untuk membahas menteri adalah Prabowo dan Gibran Rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

"Kita belum tahu, memang yang punya otoritas untuk itu kan kalian tahu," kata Paloh.

Pada Sabtu (27/4/2024) lalu, Paloh juga mengeklaim bahwa partainya belum mendapatkan tawaran menteri dari Prabowo, bahkan tidak ada pembahasan terkait itu di internal Nasdem.

Menurut Paloh, partainya sadar diri sehingga tidak mengharapkan kursi menteri.

"Belum, belum, belum ada (tawaran menteri) dan kita tidak membicarakan hal itu," kata Paloh di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Seperti diketahui, Partai Nasdem telah menyatakan bakal mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran seusai bertemu Prabowo pada Kamis (25/4/2024) pekan lalu.

Meski Nasdem masuk barisan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden 2024, Paloh menjelaskan, partainya memutuskan mendukung Prabowo-Gibran atas dasar kepentingan bangsa yang lebih besar.

"Kami semua berkesimpulan, spirit semangat jiwa besar ini modal utama yang kita butuhkan. Berangkat dari sini Nasdem kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru, Prabowo-Gibran," ujar dia, dikutip dari Kompas.id, Kamis pekan lalu.

Surya Paloh mengatakan, partainya menjatuhkan pilihan untuk mendukung Prabowo-Gibran setelah melewati tahap pertimbangan dan kontemplasi yang mendalam mengenai nasib bangsa ke depan.

Menurutnya, kekuatan para elite dipersatukan karena tantangan global yang semakin besar.

Baca juga: Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

 

"Memang ada opsi karena bukan saya yang meminta, tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit untuk mengajak bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik. Itulah pilihan saya, pilihan Nasdem," imbuh Surya Paloh.

Ketika bertemu Prabowo, Surya Paloh juga menyinggung soal peran partai jika bergabung dengan pemerintah dan oposisi.

Baginya, jika bergabung dengan pemerintah, partai butuh keikhlasan hati dan spirit yang mengedepankan obyektifitas namun tetap menjaga daya kritis dan nalar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com