Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Ingatkan Koalisi Gemuk Bikin Pengawasan Eksekutif Ambruk Total

Kompas.com - 06/04/2024, 13:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno mengingatkan dampak buruk apabila pemerintahan mendatang membentuk koalisi gemuk dengan mengakomodir semua kekuatan politik.

Adi menyatakan, apabila pemerintahan mendatang bertekad membangun koalisi gemuk, hal ini akan membuat pengawasan terhadap kekuasaan eksekutif ambruk total.

"Ya saya kira bisa dipastikan checks and balances runtuh, kalau tidak mau disebut runtuh ya ambruk total sebenarnya," kata Adi dalam program Dua Arah di Kompas TV, Jumat (5/4/2024).

Adi menjelaskan, dalam sistem presidensial sekalipun, pengawasan maupun keseimbangan partai politik dibutuhkan.

Baca juga: Berharap Substansi Pertemuan Prabowo dan Megawati

Hal ini tak lain agar kekuasaan eksekutif yang selama ini cukup besar tetap dapat diimbangi oleh kekuatan partai politik.

Dengan keseimbangan kekuataan tersebut, menurut Adi, ke depan tidak ada lagi partai politik yang menyampaikan kritik terhadap kebijakan eksekutif yang dianggap tidak pro masyarakat.

"Karena kalau itu tidak muncul kawan-kawan mahasiswa yang akan luber ke jalanan, melakukan eksistensi, melakukan perlawanan," tegas dia.

Selain itu, Adi berharap pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak perlu mengajak kubu yang kalah di Pilpres 2024.

Jika ini dilakukan, maka pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 benar-benar tidak ada gunanya.

"Yang kalah itu biarkan di luar kekuasaan, berjalan di tempat sunyi, yang menang menikmati seindah-indahnya," ujarnya.

Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Tak Setuju jika MK Panggil Jokowi dalam Sidang Sengketa Pilpres

"Karena sejatinya politik itu adalah berkuasa mengakumulasi kekuatan politik itu penting bagi saya. Kalau tidak begini, tidak ada reward and punishment, pemilu dianggap lucu-lucu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com