JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen Mohamad Hasan mengatakan bahwa amunisi di Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sudah dicek untuk proses disposal atau dimusnahkan sebelum meledak.
Hasan menyebutkan, proses disposal sudah disetujui dan dicek pihak terkait pada Selasa (26/3/2024). Namun, empat hari berselang, amunisi yang disebut telah kedaluwarsa itu meledak sehingga mengakibatkan kebakaran.
“(Disposal) sudah disetujui, dalam proses pengecekan. Nunggu persetujuan semuanya, dari beberapa pihak, baru didisposal. Tanggal 26 Maret kemarin baru dicek semuanya itu, persiapan untuk disposal,” ujar Hasan saat ditemui usai serah terima jabatan Kepala Staf TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2024).
Sementara itu, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan bahwa TNI AD akan mengevaluasi proses disposal dengan pihak terkait, salah satunya dengan Kementerian Pertahanan RI.
“Karena ini alat berbahaya sehingga prosedurnya kita buat ketat. Cuma memang kami akan coba evaluasi ini, apa penyebabnya nanti kami evaluasi, kami perbaiki,” kata Maruli di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat.
Maruli juga memastikan bahwa tim investigasi terus bekerja. Tim investigasi itu terdiri dari polisi militer, staf peralatan, staf logistik, staf intelijen, dan personel dari Korps Zeni.
KSAD meminta masyarakat bersabar karena tim investigasi baru dibentuk.
“Baru dibuat list, tanda tangan, baru meriksa, saya kira perlu waktu yang cukup panjanglah,” ujar Maruli.
Diketahui, kebakaran hebat terjadi di Gudang Amunisi Daerah milik Kodam Jaya di Ciangsana, Gunung Putri, Sabtu (30/3/2024), sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: TNI Masih Investigasi Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana
Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar. Amunisi terpental ke pemukiman warga.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mensinyalir penyebab kebakaran karena gesekan amunisi kedaluwarsa.
Agus mengatakan bahwa amunisi-amunisi yang terbakar itu seharusnya hendak diledakkan atau di-disposal, tetapi masih menunggu tahap verifikasi.
“Karena ini kan sedang menunggu tahap-tahap (verifikasi) tadi itu, tetapi sebelum waktunya di-disposal sudah meledak,” kata Agus saat konferensi pers di sekitar lokasi, Minggu (31/3/2024).
Agus memastikan bahwa tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kebakaran di gudang nomor 6 yang menghanguskan sekitar 65 ton amunisi kaliber kecil dan amunisi kaliber besar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.