Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Orang Dekat Jokowi Maju Pilkada, Sekjen PDI-P Singgung Semangat Reformasi Anti KKN

Kompas.com - 01/04/2024, 19:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang semangat reformasi yang justru dituangkan untuk mencegah terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Hal tersebut disampaikan merespons kabar bahwa belakangan, orang-orang yang bekerja untuk Presiden Jokowi mendapatkan restu untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

"Sebenarnya kalau kita mencermati seluruh semangat reformasi, spiritnya itu kan anti KKN," kata Hasto ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2024).

"Sehingga bentuk-bentuk kolusi seperti itu, itu juga tidak boleh dilakukan termasuk bentuk-bentuk nepotisme," lanjutnya.

Baca juga: PDI-P Akui Komunikasi dengan Khofifah untuk Pilkada Jatim 2024

Hasto lantas mencontohkan bagaimana penyelenggaraan Pilpres 2024 yang dinilai erat terjadinya penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power Presiden Jokowi.

Semisal, mulai dari proses pencalonan putra bungsu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (cawapres), yang menurutnya, dilakukan dengan merekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).

Setelah rekayasa hukum itu berhasil dilakukan pada Pilpres, menurut Hasto, upaya-upaya rekayasa itu berlanjut hingga Pilkada selanjutnya.

"Sehingga rekrutmen calon-calon pemimpin yang dimulai dari kepala daerah itu dicari orang-orang yang dekat dengan kekuasaan," imbuhnya.

Baca juga: Golkar Bantah Tekan PDI-P soal Perebutan Kursi Ketua DPR, Hasto: Alhamdulillah

Atas hal itu, Hasto bertanya-tanya kemana hak rakyat yang berdaulat untuk dapat memimpin negara dan daerah.

Hasto menjelaskan, pernyataannya itu dimaksudkan bahwa untuk menjadi kepala daerah bukan lah harus berasal dari orang dekat keluarga Jokowi.

"Tapi ini merupakan hak konstitusional warga negara. Maka PDI Perjuangan kokoh berdiri di dalam menyelamatkan demokrasi yang berkedaulatan rakyat agar cara-cara seperti itu tidak terjadi kembali," tegasnya.

Sebagai informasi, sejumlah orang terdekat atau keluarga Presiden Jokowi saat ini satu per satu mulai terjun ke dunia politik.

Sebelumnya hal itu dimulai oleh anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo. Gibran juga maju dala Pilpres 2024 sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Anggap Pelaksanaan Pilpres Menyimpang, PDI-P Siap-siap Gugat ke PTUN

Berikutnya ada menantu Jokowi, Bobby Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan.

Kemudian menyusul anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang kini memimpi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com