JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yang terjun dalam gelanggang perebutan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) diprediksi akan lolos ke Senayan.
Perolehan suara para pembantu Presiden Joko Widodo ini bahkan masuk dalam jajaran sepuluh peraih suara terbanyak. Hal ini membuat mereka berpeluang besar melenggang ke parlemen.
Namun demikian, terdapat pembantu Jokowi yang kemungkinan besar gagal meraih kursi DPR RI.
Berikut jajaran menteri yang berpeluang lolos menjadi anggota DPR RI:
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonnya H Laoly berpeluang besar lolos menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.
Yasonna yang maju lewat PDI Perjuangan (PDI-P) bertarung di daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara I.
Baca juga: Eks Danjen Kopassus Soenarko Pimpin Demo di Depan KPU, Kritik Pilpres 2024
Dikutip dari Kompas.id, Yasonna meraih 83.045 suara. Capaian ini menempatkan Yasonna dalam peringkat kesembilan calon anggota legislatif (caleg) peraih suara terbanyak di dapil yang meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Tebing Tinggi.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah turut maju menjadi caleg DPR RI melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ida terjun di dapil DKI Jakarta II dengan raihan 60.180 suara.
Perolehan tersebut mengantarkan Ida berada di urutan keempat caleh peraih suara terbanyak di dapil yang meliputi wilayah Kota Jakarta Selatan dan luar negeri tersebut.
Baca juga: Hasil Rekapitulasi KPU: PDI-P Raih Suara Terbanyak di Papua Tengah
Akan tetapi, raihan dan posisi Ida bisa saja berubah lantara hasil pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur, Malaysia, belum direkap oleh KPU.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar turut maju menjadi caleg DPR RI melalui PKB.
Ia bertarung di dapil Jawa Timur VIII yang mencakup wilayah Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun. Adapun Abdul Halim meraup 107.011 suara.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo yang terjun di dapil DKI Jakarta I lewat Partai Golkar kemungkinan besar tidak lolos menjadi anggota DPR RI.
Dito tercatat berada di posisi terakhir dalam sepuluh jajaran peraih suara terbanyak di dapil DKI Jakarta I. Ia meraih 55.560 suara. Di dapil ini, kursi DPR RI yang diperebutkan hanya enam kursi.