JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar diperkirakan bakal terus melakukan lobi terkait permintaan jatah posisi menteri di kabinet pemerintahan mendatang, dengan berlandaskan kepada perolehan suara mereka di pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
"Ini yang tampaknya akan terus digunakan oleh golkar sebagai media negosiasi politik, kompromi kepentingan, untuk mendapatkan target-target agenda kepentingan dalam lingkup kekuasaan," kata pengamat politik dari Indostrategic Ahmad Khoirul Umam, seperti dikutip dari program Kompas Pagi di Kompas TV, Senin (18/3/2024).
"Sehingga ini tentu menjadi ruang ekspresi yang lebih vulgar bagi Golkar untuk melakukan bargaining position ke depan," sambung Umam.
Golkar merupakan salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Prabowo Dianggap Bakal Sangat Bergantung ke Golkar demi Stabilitas
Perolehan sementara suara Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo masih berada di bawah Golkar dan PDI-Perjuangan. Hal itu diperkirakan bakal membuat ketergantungan Prabowo, jika terpilih sebagai presiden, terhadap dukungan politik dari Golkar.
Sebab pemerintah dianggap membutuhkan mitra legislatif yang sejalan buat menghadapi oposisi.
"Maka besar kemungkinan negosiasi dan kompromi akan terus dilakukan dengan sangat intensif dari sekarang sampai dengan nanti penetapan Capres-Cawapres terpilih, sampai nanti pada 20 Oktober 2024 ketika presiden dilantik oleh MPR. di situlah ruang negosiasi yang sebenarnya terbuka masih sangat lebar," ujar Umam.
Baca juga: Faktor Suara Pileg Dianggap Bikin Golkar Berani Minta Jatah 5 Menteri
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengeklaim sebanyak 80-90 persen pemilih Partai Golkar ikut memilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Selain itu, Airlangga menyampaikan Partai Golkar terdepan mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 lalu.
Maka dari itu, Airlangga berharap partainya mendapat posisi lebih banyak di kabinet jika Prabowo-Gibran telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024.
"Karena kami (Golkar menang) di 15 dari 38 (provinsi), maka kami kontribusi 25 persen. Nah, kalau 25 persen, bagi-bagi banyak sedikit ya bolehlah," kata Airlangga dalam acara Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi Bersama Partai Golkar se-Indonesia yang digelar di Badung, Bali pada Jumat (15/3/2024) lalu.
Baca juga: Manuver Golkar Minta Jatah Menteri Tak Bisa Dianggap Remeh
"Kalau yang kami sebut lima (kursi menteri) itu minimalis," lanjut Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.