Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Ucapan Selamat ke Prabowo, Moeldoko: Tak Masalah, Dasarnya Keyakinan Individu

Kompas.com - 13/03/2024, 18:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko menanggapi banjirnya ucapan selamat telah terpilih menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya ke pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, ucapan selamat itu berdatangan meski hasil hitung manual Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menjadi hasil resmi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 belum keluar.

Menurut Moeldoko, hal itu tidak menjadi masalah. Ucapan selamat kepada Prabowo-Gibran merupakan hak individu.

Baca juga: Prabowo Terima Ucapan Selamat dari Erdogan atas Keunggulan Suara pada Pilpres 2024

"Saya pun mengucapkan selamat kan enggak ada masalah. Itu, dasarnya adalah keyakinan masing masing," kata Moeldoko saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

Menurut Moeldoko, pemberian ucapan selamat adalah hak prerogatif perorangan, termasuk jika ia yang menyampaikan ucapan selamat tersebut.

"Saya kira itu hak prerogatif perorangan yang tak bisa dicampuri orang lain. Siapa pun menyampaikan sesuatu sudah sesuai keyakinannya, kan boleh," tutur Moeldoko.

Lebih lanjut, ia pun tidak mempermasalahkan ucapan selamat kepada Prabowo-Gibran dari tokoh politik luar negeri.

Baca juga: Prabowo Balas Ucapan Selamat Vladimir Putin Lewat Surat yang Dititipkan ke Menpora Dito

Menurut Moeldoko, para tokoh politik dan pimpinan negara luar sudah mengkalkulasi hasilnya meski hasil resmi KPU belum diumumkan.

"Kalau disampaikan oleh kepala negara dari luar, beliau-beliau sudah mengkalkulasi dan punya pandangan sendiri. Kita tak bisa mengomentari itu. Hak sepenuhnya ada di kepala negara itu," jelas Moeldoko.

Sebagai informasi, sejumlah pihak termasuk kepala negara dari berbagai negeri sudah mengucapkan selamat terpilih menjadi presiden kepada Prabowo.

Belum lama ini, Prabowo mendapat ucapan selamat dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Orang nomor satu di Prancis itu menghubungi Prabowo pada hari Jumat (8/3/2024), memanggilnya dengan panggilan rekan.

Baca juga: Ucapkan Selamat ke Prabowo, Raja Yordania Abdullah II: Saya Tahu Negaramu Membutuhkanmu

"Oh, rekan saya, Pak Presiden. Saya ingin mengucapkan selamat atas hasil pemilu Anda yang luar biasa. Selamat," kata Macron, dikutip keterangan tertulis.

Tak hanya Macron, Raja Yordania Abdullah II juga mengucapkan selamat kepada Prabowo. Ucapan selamat itu diterima Prabowo melalui sambungan telepon yang diunggah dalam akun Instagram resminya, @prabowo, Selasa (12/3/2024).

“Turut gembira untukmu, Kawanku," ujar Raja Abdullah II ke Prabowo.

"Terima kasih, Yang Mulia," jawab Prabowo.

Sebelumnya ucapan selamat juga diterima Prabowo dari sejumlah pemimpin negara-negara. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com