Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Prabowo Balas Ucapan Selamat Vladimir Putin Lewat Surat yang Dititipkan ke Menpora Dito

Kompas.com - 22/02/2024, 10:55 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan ucapan selamat kepada calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto yang unggul sementara dalam perhitungan pemilihan presiden (pilpres) baik secara hitung cepat lembaga survei dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dikutip dari tass.com, Putin berharap bahwa Indonesia bisa mempererat hubungannya dengan Rusia pada masa-masa mendatang.

Sebagai balasan dari ucapan itu, Prabowo pun mengirimkan surat kepada Putin melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotejo. Surat ini kemudian diserahkan Dito kepada Menteri Olahraga Rusia Oleg Matytsin saat bertemu di Kazan, Rusia, Rabu (21/2/2024).

“Saya juga bermaksud untuk menyerahkan surat dari Bapak Prabowo Subianto untuk Presiden Vladimir Putin, menyusul ucapan selamat dari Presiden Putin kepada Pak Prabowo beberapa hari lalu,” ucap Dito melalui rilis yang dikirimkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Bahas Isu Pertahanan dan Kedirgantaraan, Prabowo Dampingi Presiden Jokowi dalam Pertemuan Bilateral dengan Presiden Prancis

Dito menjelaskan, lewat surat itu, Prabowo menyampaikan tekadnya untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Rusia. Selain itu, Indonesia juga ingin mendorong berbagai kerja sama di berbagai cabang olahraga, seperti bulu tangkis, atletik, gimnastik, sepak bola, hingga pencak silat.

“Harapannya, ini akan mendorong prestasi yang lebih baik bagi kedua negara,” ujar Dito.

Ketika menerima surat itu, Oleg Matytsin mengaku merasa terhormat dan akan secepatnya menyerahkannya kepada Putin.

Adapun pertemuan itu turut dihadiri Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Jose Tavares, dan Tenaga Ahli Menpora Hamdan Hamedan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com