Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Sebut Pertemuan Jusuf Kalla dan Megawati Disiapkan Bertahap

Kompas.com - 07/03/2024, 20:20 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristianto mengatakan, pertemuan Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden Kelima RI, Megawata Soekarnoputri dengan Wakil Presiden Ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla masih terus diupayakan.

"Ini bertahap sedang dilakukan," kata Hasto saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Hasto mengatakan, sebelum bertemu Kalla, Megawati telah menerima beberapa tokoh politik lain.  

Baca juga: Ditanya Kapan Bertemu Megawati Terus, Jusuf Kalla: Nantilah Nanti, Capek...

Namun, kata Hasto, pertemuan itu dilakukan secara tertutup untuk menghindari kebisingan informasi yang menutup substansi pertemuan.

"Karena kami menghindari kebisingan yang tidak perlu, sehingga pertemuan secara tertutup dengan banyak tokoh telah dilakukan dan akan dilakukan Ibu Megawati," kata Hasto.

Ia juga menyebut telah bertemu dengan Kalla di acara dialog di Universitas Indonesia hari ini.

Dalam pertemuannya, Hasto menyampaikan beragam aspek terkait kecurangan pemilu.

Menurut Hasto, evaluasi dan kritik terhadap pemilu harus dilakukan karena dikhawatirkan berulang di mas adepan.


Baca juga: Masih Tunggu Pertemuan dengan Megawati, Kalla: Bu Mega Konsolidasi Dulu

"Sekiranya tidak dilakukan review secara menyeluruh, penyelidikan secara menyeluruh, buat apa pemilu-pemilu yang akan datang, karena nilai demokrasi, etika dan hukum itu telah dikerdilkan," tuturnya.

Selain itu, Hasto juga menyampaikan terima kasih karena Kalla telah memberikan kritik pedas penyelenggaraan pemilu dengan menyebut yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia.

"Kami berterima kasih juga atas tanggapan-tanggapan, komentar-komentar Pak Kalla yang mencoba menegakkan pilar demokrasi ini agar kembali pada rel kedaulatan rakyat," tandasnya.

Adapun kabar rencana pertemuan Kalla dan Megawati berembus pascapencoblosan pada pemilihan presiden 2024.

Baca juga: Hak Angket Diragukan Terealisasi, Jusuf Kalla: Belum Apa-apa Sudah Ragu

Dalam pemilu, Kalla mendukung paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara itu, Megawati membawa PDI-P mengusung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kedua pasangan kalah suara dari paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, berdasarkan berbagai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com